LUBUK SIKAPING - Ketika perekonomian mengalami pukulan yang amat berat karena dampak pandemi Covid-19, selalu saja ada yang mampu tegak berdiri di tengah situasi yang sulit itu.
Hal ini juga terjadi pada masyarakat Nagari Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, yang mengelola budidaya kaktus dan menjadi penolong ekonomi saat Pandemi.
“Budidaya tanaman kaktus benar-benar menolong perekonomian masyarakat kami,” ujar Aria Barito, Wali Nagari Ganggo Mudiak, di Lubuak Sikaping,l.
Menurutnya, ketika awal mula pandemi Maret 2020, hampir semua aktivitas dibatasi, banyak kegiatan di bidang ekonomi yang mengalami kelumpuhan.
Ternyata kemudian jual beli online sangat membantu masyarakat Ganggo Mudiak. Perekonomian masyarakat dibantu oleh tanaman kaktus yang dijual online.
“Alhamdulillah, sudah banyak anggota masyarakat kami yang melek teknologi sehingga tak kesulitan melakukan penjualan secara online,” sambung Aria.
Tak berlebihan kalau kemudian Aria mengatakan, kaktus akan ia jadikan sebagai tanaman masa depan masyarakat Ganggo Mudiak.
“Kita telah menyiapkan rencana, bagaimana kelak Ganggo Mudiak dipersiapkan menjadi sentra tanaman kaktus, tidak hanya untuk lingkup Kabupaten Pasaman, bahkan untuk tingkat Sumbar sekalipun,” sebutnya.
Dalam pertemuan dengan Wakil Bupati Pasaman, beberapa waktu lalu, dan diskusi dengan kelompok akademisi, juga mengemuka saran bagaimana agar Ganggo Mudiak mempersiapkan diri menjadi sentra tanaman kaktus.
“Kami dari Pemerintahan Nagari Ganggo Mudiak juga sudah sejak lama melakukan berbagai upaya agar kaktus dari nagari kami dikenal di tingkat yang lebih luas lagi,” ia menambahkan.
Di mata Aria, saat ini kaktus di Ganggo Mudiak sudah menjadi sumber ekonomi andalan masyarakat, karena sebagian besar masyarakat nagari itu terlibat dalam budidaya kaktus.
Mulai dibudidayakan oleh masyarakat setempat sejak 1990-an, menurut Aria, di lima tahun belakangan budidaya dan penjualan kaktus di Ganggo Mudiak mengalami booming.
“Kecenderungannya terus mengalami peningkatan,” sebutnya.
Bahkan, menurut Aria, tidak sedikit di antara warga Ganggo Mudiak yang menjadikan kaktus sebagai sumber utama ekonomi keluarganya, bahkan merupakan sumber ekonomi satu-satunya, dan meninggalkan sumber-sumber ekonomi yang selama ini diwarisi secara turun-temurun.
Bagi masyarakat yang serius melakukan budidaya kaktus, menurut Aria, tidak jarang sudah mampu membeli kebutuhan di luar kebutuhan pokok dati usaha budidaya yang dilakukan, seperti membeli kendaraan roda empat, roda dua, dan lainnya, termasuk juga membeli aneka perabotan rumah tangga yang tergolong mewah dan mahal.
Aria berharap pemerintah memberikan pembinaan terhadap para petani kaktus di Ganggo Mudiak, terutama dari sisi teknis budidaya. Ia juga berharap pemerintah melalui dinas/instans terkait memberi akses agar pemasaran kaktus Ganggo Mudiak bertambah luas dibandingkan dengan kondisi yang ada sekarang.
“Ketika masyarakat telah berikhtiar membuka usaha, saya pikir tugas aparat pemerintah adalah memberi pembinaan yang diperlukan,” tandasnya.**/syf
Komentar Anda :