Kisah
Nusaibah binti Ka'ab, Perempaun Tangguh Bergelar Perisau Rasulullah
Sabtu, 27-09-2025 - 17:42:31 WIB
Foto ilustrasi
TERKAIT:
   
 

Berkabarnews.com, Pekanbaru - Nusaibah binti Ka'ab atau Ummu Umarah, adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai wanita pemberani, ahli dalam pengobatan, dan pejuang Islam yang gigih. Ia dan keluarganya berbaiat setia kepada Nabi Muhammad SAW, dan ia menjadi perisai Rasulullah di Pertempuran Uhud dengan 12 luka, termasuk luka parah di lehernya. 

Dalam sejarah Islam memang banyak tercatat bahwa kaum laki-laki dan perempuan sebagai mujahid dan mujahidah dalam membela agama Allah. Agama Islam disebarakan dengan berbagai macam cara, dari yang sembunyi, terang-terangan, lembut hinggamelalui peperangan.

Dan sejarah juga mencatat nama seorang perempuan yang mengabdikan dirinya untuk agama Islam. Perempuan itu dikenal dengan nama Nusaibah binti Ka’ab, sosok perempuan yang berani menaruhkan nyawanya untuk agama Islam.

Nusaibah juga memiliki sebutan Ummu Umarrah. Panggilan tersebut diartikan sebagai pemimpin perempuan. Nusaibah juga dikenal sebagai perempuan pemeluk Islam pertama yang jasanya ditaruhkan untuk mengikuti perang di zaman Rasulullah SAW dalam membela agama Allah.

Nusaibah merupakan anak dari pasangan Kaab bin Amru bin Auf bin Mabdzul al-Anshaiyah dan Rabbab binti Abdullah bin Habib.  Nusaibah binti Ka’ab memiliki saudara laki-laki Abdullah bin Ka’ab dan Abu Laila Abdurrahman bin Ka’ab. Nusaibah menikah dengan Zaid bin Asim. Dalam perkawinan itu, keduanya dikaruniai 2 anak yang diberi nama Abdullah dan Habib.

Nusaibah adalah sosok perempuan yang menyegerakan dirinya untuk masuk Islam, setelah diajak oleh Mush’an bin Umair. Ia kemudian mengikuti baiat kepada Rasulullah bersama 73 orang laki-laki kaum Anshor dari Madinah ke Makkah. Kisah baiatnya kepada Rasulullah SAW ini dilakukan sekeluarga oleh Nusaibah, bersama kedua anak dan suaminya.

Baiat adalah orang yang siap menjaga, melindungi, dan membela Rasulullah SAW, ketika hijrah ke Madinah sebagaimana mereka menjaga dan membela diri mereka sendiri beserta keluarganya. Setelah Zaid bin Ashim meninggal, Nusaibah menikah lagi dengan Ghazyah Al-Mazini An-Najjari. Pernikahan itu lalu dikaruniai seorang anak yang mereka beri nama Khaulah.

Nusaibah binti Ka’ab bukan hanya perempuan yang suka berperang. Keutamaan, kebaikan, serta pengetahuannya sangat luas. Banyak keahlian dan ilmu yang dimiliki Nusaibah, di antaranya adalah suka berjihad, ahli dalam perang, ahli dalam berkuda, ahli dalam ilmu kesehatan (dokter), dan ahli hadis.

Dalam Perang Uhud, Nusaibah berjuang bersama keluarganya. Keberanian dan jasa Nusaibah dikenal sepanjang masa dan sejarah. Dengan keberanian yang dimiliki, dia memilih untuk membela serta melindungi Rasulullah SAW.

Saat Perang Uhud di Jabal Uhud, Nusaibah dan beberapa perempuan lain bertugas membawa logistik. Selain itu, mereka bertugas pula sebagai tenaga medis ketika ada pasukan yang terluka.

Waktu itu, Nusaibah melihat pasukan Quraisy menerobos pertahanan pasukan kaum muslimin; barisan sudah amburadul, pecah. Hal itu terjadi karena pasukan muslimi melanggar aturan Rasulullah. Mereka yang bertugas sebagai pemanah dan merasa sudah menang, turun dari penjagaanya di Jabal Uhud untuk mengambil rampasan perang, sehingga terjadi kekacauan.

Nusaibah pun mengambil senjata perang untuk melindungi Nabi Muhammad SAW dari serangan musuh, dengan membuat pertahanan. Dalam kisah lain juga disebut, ketika ada pasukan muslimin yang mundur, Nabi SAW berkata (yang artinya), “berikan perisaimu kepada mereka yang berperang!” Lalu pasukan tersebut melemparkannya. Nusaibah mengambil senjata itu untuk digunakan berperang dan melindungi Nabi.

Nusaibah dengan cekatan melindungi Nabi dari arah kanan dan kiri, sebagaimana ketika mengadang demi menjaga dan melindungi sosok pemimpin orang-orang yang beriman. Tidak lama setelah perang itu selesai, Rasulullah SAW memberi kesaksian atas apa yang dilihat di hadapan para sahabat-sahabatnya, “Tidaklah aku melihat arah kanan dan kiri pada pertempuran ini selain melihat Nusaibah membelaku dengan rasa gigih”.

Tercatat pada perang Uhud ini Nusaibah mendapat 12 luka di tubuhnya. Luka yang paling parah adalah ada di bagian lehernya. Namun hal tersebut tidak membuatnya mengeluh dan bersedih. Ia tetap semangat dan gigih dalam berjuang. Ketika Nabi SAW melihat lukanya yang ada di leher, beliau berkata pada anaknya: “lihatlah ibumu. Balutlah luka yang di leher ibumu”. Nabi lalu berdoa agar mereka dijadikan sahabatnya di surga.

Karena kesetiaanya kepada Rasulullah SAW dalam membela agama Islam, Nusaibah Binti Ka"ab mendapat julukan Perisai Rasulullah atau Difaaun Nabi.

Akhir Hayat

Pada waktu Abu Bakar Ash-Shidiq membentuk pasukan untuk memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat dan nabi palsu,  Abu Bakar mengirim surat sebagai teguran. Yang diutus untuk mengirim surat adalah Habib, seorang anak Nusaibah. Ketika sampai, Habib malah ditanyai dan disuruh mengakui akan keberaadan Musailamah sebagai nabi. 

Habib tetap mengimani Allah dan percaya bahwa Rasulullah SAW adalah utusan Allah. Dalam kejadian itu pula Habib meninggal dengan syahid akibat dipotong anggota tubuhnya satu persatu.

Berita tersebut membuat kesedihan untuk sang ibu, sehingga pada waktu itu Abu Bakar memberi komando untuk mengobarkan Perang Yamamah. Akhir hayat dari Nusaibah sendiri adalah setelah Perang Yamamah. Ia meninggal dunia pada tahun 13 Hijriyah, pada masa khalifaah Abu Bakar.

Nusaibah selain mempunyai julukan Ummu Umarrah, Difaun Nabi, ia juga seorang perawi hadis. Hadis yang diriwayatkannya bisa ditemukan di riwayat Ibnu Majah dan Imam At-Tirmidzi.**/xie/berbagai sumber

 




 
Berita Lainnya :
  • Nusaibah binti Ka'ab, Perempaun Tangguh Bergelar Perisau Rasulullah
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved