BNEWS - Warga RT 06 RW 03 Dusun ll Desa Jati Rejo, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), resah dengan adanya aroma busuk dan serangan ribuan lalat yang diduga berasal dari kandang ayam potong, yang terletak tidak jauh dari pemukiman warga.
Tak hanya dekat dengan pemukiman, kandang tersebut juga sangat dekat dengan Mushala. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun ll, Desa Jati Rejo, Riadi.
"Masyarakat di sini resah dengan serangan ribuan lalat yang diduga bersumber dari kandang ayam milik P. Sinaga. Kami khawatir ada bakteri yang dibawa oleh ribuan lalat itu," katanya.
"Jangankan di rumah, Mushala pun tak luput dari serangan lalat. Bagaimana kami bisa beribadat dengan khusuk jika ribuan lalat menyerang," sambung Kadus kepada awak media, Jum'at (28/02/2025).
Kadus menambahkan, dirinya sejatinya pernah menegur pemilik kandang ayam P. Sinaga namun P. Sinaga tidak begitu meresponnya, hanya mengatakan lalat itu ada ketika musim panen saja.
"Saya pernah juga menegur P. Sinaga itu, tetapi dia tidak begitu merespon, malah berkata, lalat itu nantinya akan hilang dengan sendirinya dan lalat itu ada jika musim panen saja," kata Riadi.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (DLH) Inhu, Ori Wibisono ketika diminta tanggapan terkait teror serangan ribuan lalat yang dialami warga Dusun ll mengatakan supaya warga koordinasi ke PTSP.
Menurutnya, sekarang ini peternak ayam sangat diberikan kemudahan dengan kemajuan teknologi. Limbahnya tidak akan berbau busuk, dan lalat pun tidak akan banyak seperti itu, jika kandang ayam itu sudah menggunakan sistem modern.
"Mungkin itu kandang ayam yang belum menggunakan blower ya, saran saya terkait hal ini koordinasikan saja ke PTSP. Pastikan dulu perizinan mereka, walaupun mereka berizin dan warga keberatan dengan limbah yang dicemarkan oleh kandang ayam laporan dan kami siap untuk menindak," jelas Kadis.
Sementara P. Sinaga saat di konfirmasi melalui chat WhatsApp mengaku sudah berupaya melakukan SOP.
"Kita sangat menghargai masyarakat. Saya belum pernah bicara sama Pak Riadi. Mengenai limbah kita gak ada. Kalau lalat kita berusaha meminimalisir berupaya melakukan Sop. Saya rasa masih wajar," katanya.
Sinaga melanjutkan, untuk melihat kebenarannya lebih baik dilihat bersama-sama. "Kalau ada pekerjaan saya yang teledor boleh dikasi tau," katanya.**/Iin
Komentar Anda :