Jasad Dua Remaja Ditemukan Dalam Saluran Drainase di Siantar, Diduga Korban Geng Motor Senin, 27/05/2024 | 13:02
Evakuasi jasad korban
BNEWS - Dua jasad remaja dalam saluran drainase membuat heboh warga Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Minggu (26/5/2024). Kedua remaja tersebut meninggal diduga menjadi korban keberingasan geng motor.
Kedua korban diketahui berinisial H (17) dan GP (18), warga Dusun II Tanjung Gunung, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Keduanya ditemukan warga dalam kondisi terbujur kaku di saluran drainase Kecamatan Siantar Marihat sekitar pukul 10.00 WIB pagi.
Kedua jasad tersebut kemudian dievakuasi oleh warga dari pinggir sungai dan selanjutnya dibawa menggunakan mobil petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pematang Siantar ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih.
Petugas Kepolisian Resort Kota Pematang Siantar langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa jenazah kedua korban di RSUD Djasamen Saragih, Kota Pematang Siantar.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kedua korban H dan GP bersama seorang rekannya bernama Muamar pergi dari rumah pada Minggu (26/5/2024) dini hari, hendak berlibur ke Parapat Danau Toba menggunakan sepeda motor. Setibanya di lokasi kejadiannya korban berpapasan dengan segerombolan geng motor yang membawa senjata tajam.
Tiba-tiba korban dikejar oleh gerombolan geng motor bersenjata tajam tersebut. Sepeda motor korban ditendang dan masuk ke dalam saluran drainase. Sedangkan Muamar berhasil menyelamatkan diri setelah bersembunyi karena takut dikejar geng motor tersebut.
"Kejadiannya baru tahu saat azan subuh. Pakliknya yang memberi tahu kalau mereka dibegal. Galang dan Napit tercebur ke drainase. Tahu ada peristiwa itu, kami menelepon anak saya Muamar. Anak saya selamat karena bersembunyi saat dikejar begal itu, " kata Sarjono, ayah Muamar.
Sarjono juga mengungkapkan bahwa anaknya Muamar sempat berusaha menolong kedua rekannya yang tenggelam di saluran drainase tersebut, tetapi gagal karena arus air cukup deras.
"Sempat berusaha menyelamatkan korban. Namun karena airnya deras, anak saya enggak sanggup lagi sehingga korban hanyut," ujarnya. Kasus ini telah ditangani Polres Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Sementara itu, setelah menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, jenazah kedua korban langsung diserahkan pihak kepolisian kepada keluarga untuk disemayamkan dan dikebumikan di rumahnya di kawasan Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan pada Senin (27/5/2024).**/ara