BMKG: Hujan Masih Tinggi Masyarakat Sekitar Gunung Marapi Supaya Waspada Jumat, 17/05/2024 | 14:31
Bencana galodo Sumbar
BNEWS - Pasca bencana banjir bandang atau galodo Sumatera Barat (Sumbar), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di kawasan sekitar Gunung Marapi, terkhusus di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, agar meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca ekstrem masih mengintai.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat Rapat Khusus Penanganan Bencana Banjir Lahar Dingin Marapi di Balai Sidang Istana Bung Hatta, Kamis (16/5/2024), di wilayah sekitar Gunung Marapi diperkirakan curah hujan beberapa minggu ke depan akan masih tinggi, karena itu perlu antisipasi terjadi banjir susulan.
Dwikorita mengatakan, pihaknya melakukan peninjauan langsung ke Marapi menggunakan helikopter dan ditemukan oleh peneliti 25 titik hulu sungai. Hulu sungai ini sudah saling bertemu. Ini adalah penyebab utama banjir bandang yang terjadi karena debit air semakin besar.
"Kemungkinan, dari hasil pantauan kami ke lokasi, untuk debit air saat ini tambah besar dari banjir sebelumnya. Itu akan terjadi akibat endapan air yang tersimpan di abu vulkanik dan banyaknya longsor yang telah terjadi di lereng Gunung Marapi," jelasnya.
Sebelum ini terjadi, kata Dwikorita, harus diantisipasi. Pihaknya akan mengambil langkah mitigasi bencana lahar secara permanen. Dengan menerapkan sistem sabo dam dilengkapi dengan sistem peringatan dini khusus bahaya lahar dan bahaya banjir bandang.
"Sampai saat ini masih ada potensi banjir lahar di sungai yang belum mengalami banjir lahar. BMKG siap untuk terus mendukung instansi terkait untuk memberikan peringatan-peringatan dini," katanya.
BMKG juga akan mendukung instansi terkait untuk membangun 27 sabo dam di 25 das di sekitaran Marapi. BMKG siap mendukung instansi terkait untuk mengawasi pembangunan yang berwawasan lingkungan dan aman bencana.
Selain itu, tambahnya lagi, BMKG juga telah memasang teknologi penahan hujan dan sudah dilakukan sebanyak dua kali. Namun hanya bisa dilakukan untuk siang hari, yang malam hari masih belum bisa dilakukan.**/syf