BNEWS - Perusahaan farmasi AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 dari pasar Eropa dan telah meminta pembatalan izinnya untuk vaksin tersebut di Eropa, seperti dijelaskan European Medicines Agency (EMA), dilansir dari AP, Kamis (9/5/2024),

Meskipun vaksin Covid-19 AstraZeneca awalnya disetujui oleh EMA pada Januari 2021, kekhawatiran seputar keamanan vaksin ini muncul ketika beberapa negara menghentikan penggunaannya, karena adanya kasus pembekuan darah pada sejumlah kecil penerima vaksin.

Meskipun regulator Uni Eropa menyimpulkan bahwa suntikan AstraZeneca tidak meningkatkan risiko penggumpalan darah secara keseluruhan, tetapi keraguan masih ada.

Selain itu, kesalahan produksi yang tidak segera diakui oleh para peneliti, serta kurangnya data efektivitas vaksin pada populasi lanjut usia juga menjadi perhatian.

Meskipun AstraZeneca telah mendistribusikan miliaran dosis vaksin ke negara-negara miskin melalui program PBB, penelitian menunjukkan vaksin messenger RNA (mRNA) dari Pfizer-BioNTech dan Moderna menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap Covid-19 dan varian-varian virusnya.

Di Inggris, vaksin AstraZeneca menjadi tulang punggung program vaksinasi Covid-19 pada 2021. Namun, negara ini juga telah membeli vaksin mRNA untuk program vaksinasi booster-nya, dan penggunaan vaksin AstraZeneca kini semakin jarang di seluruh dunia.**/ara