Diskominfo Riau Gelar FGD Literasi Media untuk Pemuka Masyarakat Senin, 31/07/2023 | 12:07
FGD Diskominfotik Riau
BNEWS - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau gelar Forum Group Discussion (FGD) Literasi Media kepada kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, dan ulama, agar nanti disampaikan kepada masyrakat banyak.
FGD dengan tema "Peran Ulama dan Tokoh Masyarakat Dalam Menangkal Berita Hoax" ini diselenggarakan oleh Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP) dan berlangsung selama tiga hari, 30 Juli sampai 1 Agustus 2023 di Pekanbaru.
Sementara yang menjadi narasumber adalah Nurul Hidayah Putri, dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, Anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Kuansing-Inhu, Marwan Yohanes, Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau, Chaidir, Ketua LAM Kuansing, Febri Mahmud, Kalangan Akademis, Bambang, dan Tenaga Ahli, Marjohan Hasimo.
FGD Literasi Media ini dibuka secara langsung oleh Sekretaris Diskominfotik Provinsi Riau, Sri Mekka yang menyebut bahwa acara ini selain untuk meningkatkan silaturahmi, juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada kalangan masyarakat tetang bahaya berita hoax.
"Seperti kita ketahui, berita hoax ini sangat merugikan, tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga keluarga, melainkan lebih dari itu dalam kehidupan kita bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara," jelas Sri Mekka, Senin (31/7/2022).
Dijelaskan Sri Mekka, berita hoax terbagi atas dua bagian, yakni misinformasi dan disinformasi. Misinformasi adalah informasi tidak benar atau tidak akurat yang disebarkan tanpa bermaksud mengelabui penerima. Orang yang berbagi konten keliru tersebut sebenarnya tidak memiliki tujuan jahat dan sejatinya ingin membantu penerima informasi.
Sedangkan, Disinformasi adalah informasi salah yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk mengelabui penerima. Pembuat atau penyebar konten mengetahui bahwa informasi tersebut palsu, tetapi tetap menyebarkannya karena ingin mempengaruhi opini publik dan mendapatkan keuntungan tertentu atas tersebarnya informasi palsu.
"Jadi yang kita khawatirkan itu adalah disinformasi yang sengaja disebarluaskan dengan beritikad buruk," imbuhnya.
Sementara Kepala Bidang IKP Diskominfotik Provinsi Riau, Eriadi Fahmi mengatakan, terselenggaranya FGD Literasi Media bermula dari kerisauan yang semakin maraknya informasi masyarakat baik dari media mainstream maupun mendsos yang sulit dibedakan, baik berita betul ataupun hoax.
"Kegiatah ini memberikan edukasi kepada para tokoh masyarakat, tokoh adat, dan ulama untuk nantinya dibawa dan disampaikan kepada masyarakat yang ada di daerah," kata Fahmi.**/zie/mc