BNEWS - Benny Wenda , Pemimpin Organisasi Kemerdekaan Papua Barat dan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), meminta Organisasi Papua Merdeka (OPM) membebaskan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang disandera sejak dua pekan lalu.

Kepada Radio New Zealand, Benny menegaskan tidak akan memaafkan tindakan penyanderaan itu dan meminta OPM membebaskan Mehrtens, warga negara Selandia Baru, secara damai.

Dalam wawancara tersebut, Benny juga menyampaikan simpati untuk warga Selandia Baru dan keluarga Mehrtens atas insiden penyanderaan. Benny juga menilai kejadian tersebut salah satu dampak, lantaran Indonesia menolak kunjungan Komisaris Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Papua.

Lebih lanjut, dalam wawancara itu Benny juga menyampaikan simpati untuk warga Selandia Baru dan keluarga Mehrtens atas insiden itu.

Ia menilai kejadian tersebut salah satu dampak lantaran Indonesia menolak kunjungan Komisaris Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengunjungi Papua.

Sebelumnya, kata Benny, pada tahun 2018, Presiden Jokowi mengundang langsung Komisioner HAM PBB untuk berkunjung ke Papua. Namun, hingga kini tidak ada kejelasan dari pemerintah terkait progres dari rencana lawatan itu.

"Jadi yang terjadi saat ini adalah peringatan kepada Indonesia untuk mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk HAM berkunjung, yang mereka abaikan selama bertahun-tahun," ujar Benny.**/ara