Kadis DLHK: Mangrove Hilang, 482 KM Pantai Provinsi Riau Terdampak Abrasi Senin, 26/12/2022 | 21:23
Abrasi di Riau
BNEWS - Hilangnya ekosistem mangrove di sejumlah kabupaten pesisir timur pulau Sumatera menyebabkan abrasi yang cukup kuat, termasuk di pesisir pantai Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Abrasi yang terjadi sudah menggerus ekosistem gambut yang ada. Berdasarkan data yang ada, seluas 482 Kilometer panjang pantai di Provinsi Riau terdampak abrasi.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Makmun Murod, ekosistem mangrove di Provinsi Riau mengalami tekanan yang luar biasa, disebabkan pembalakan kayu bakau secara ilegal untuk industri barang, pondasi rumah dan kebutuhan manusia lainnya.
Menurutnya, formasi mangrove yang seharusnya menjadi barrier terhadap gelombang besar di Selat Malaka telah hilang. Tanah gambut yang rapuh di garis pantai dengan mudah akan terkikis oleh gelombang.
"Bila hal ini terus dibiarkan, akan memengaruhi kedaulatan negara dengan semakin menyempitnya luas pulau-pulau terluar yang dimiliki Indonesia, antara lain di Pulau Rangsang Meranti dan Kabupaten Bengkalis," katanya.
Jika hal ini terus dibiarkan kata Murod, akan hilang juga pencarian masyarakat, akibat rusak kebun kelapa, sagu dan sumber mata pencarian lainnya.
"Rehabilitasi mangrove di Provinsi Riau tidak hanya bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan penanaman mangrove saja. Namun, diperlukan pembangunan bangunan sipil teknis, yang berfungsi sebagai penahan atau pemecah gelombang," katanya.
Menurut Murod, tentunya rehabilitasi mangrove yang terdegradasi perlu diidentifikasi dengan baik agar optimal identifikasi ekosistemnya dan identifikasi peluangnya.
"Rehabilitasi mangrove harus dilakukan secara menyeluruh, baik dari aspek sosial, fungsi kawasan kepemilikan lahan, dan kesiapan masyarakat dari aspek ekologis. Dan harus rencanakan dengan kebutuhan masing-masing lokasi," ujarnya
Selain itu, Murod berujar, dengan melakukan metode yang benar, penguatan pengelolaan pesisir melalui rehabilitasi, konservasi, dan pemanfaatan mangrove berkelanjutan sekaligus, dapat meningkatkan mata pencarian masyarakat pesisir.
Provinsi Riau katanya, menjadi satu di antara daerah yang menjadi target utama rehabilitasi mangrove nasional. Karena itu Murod mengajak seluruh stakeholder, mitra pembangunan untuk memberikan dukungan dan dedikasinya bagi kemajuan daerah.
"Mari kita berikan dedikasi yang terbaik bagi kemajuan Provinsi Riau terutama dari sisi lingkungan. Semoga kita mampu menjaga alam ini demi kita dan anak cucu kita di masa yang akan datang," ajaknya.**/zie