Harimau Berkeliaran, Wabup Bengkalis Tenangkan Warga Desa Sadar Jaya Rabu, 06/07/2022 | 14:17
Wabup Bengkalis Tenangkan Warga Desa Sadar Jaya
BNEWS - Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, mendadak datang dan menemui warga eks transmigrasi di Desa Sadar Jaya, kecamatan Siak Kecil sebagai respon cepat Pemerintah terkait kemunculan harimau yang meresahkan masyarakat.
Kedatangan Bagus Santoso disambut gembira Kades Slamet Widodo lengkap beserta aparat desa dan warga.
Pada kesempatan tersebut langsung diadakan pertemuan bersama Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau Hartono menggunakan perangkat video call (VC) yang bisa langsung dilihat dan di dengarkan seluruh warga yang hadir di ruang rapat Kantor Desa Sadar Jaya, Rabu pagi (6/7/2022).
“Mari bersama kita ambil langkah yang terarah terhadap munculnya Mbahe (Harimau). Tetap tenang dan kita ikuti arahan dari BB KSDA,” kata Wabup Bengkalis yang didampingi Isterinya Hj Siti Aisyah, yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis.
Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau Hartono kepada warga menghimbau agar tetap waspada dengan cara setiap melakukan aktifitas dengan berkelompok. Disamping itu hewan ternak harus dikandangkan.
“Usahakan jangan sendirian dan kandangkan hewan ternak karena itu dapat memancing datangnya Harimau,” kata Hartono.
Hartono juga menyampaikan, pihak KSDA telah memasang kamera di sejumlah lokasi untuk memastikan keberadaan Harimau. Sekaligus untuk mengambil langkah berikutnya baik untuk keselamatan warga maupun keberadaan satwa endemik jenis harimau yang dilindungi.
Hartono juga menghimbau kepada warga untuk tidak anarkis dengan memasang jerat.
"Mari kita sama sama saling menjaga agar tak terulang kembali matinya Harimau di Bandar Laksamana. Tolong jangan pasang jerat yang akan berakibat luka sampai matinya harimau. Kami akan datang untuk ketenangan masyarakat dan juga keberlangsungan Harimau” imbuhnya.
Kades Slamet Widodo mengakui warganya resah tidak tenang beraktititas. Karena temuan jejak harimau nyata adanya. Bahkan warga ada yang nampak dan mendengar suaranya.
“Terus terang kami tak tenang, tapi kami tetap jalankan aktifitas seperti arahan dari Balai Besar KSDA,” kata Kades.
Kemunculan harimau dan warga lebih senang memanggilnya dengan sebutan “Mbahe” karena tetap rasa hormat kepada Raja Hutan ditandai dengan heningnya desa diantaranya tidak ada suara burung, monyet menghilang. Kemunculan Mbahe juga dijadikan peringatan bagi warga untuk berbuat kebaikan dan menjauhi pantang larang.**/ris/inf