Pemkab Siak-RAPP MoU Desa Bebas Api dan Kurangi Angka Stunting Kamis, 23/06/2022 | 20:21
MoU Bupati Siak dan Direktur RAPP
BNEWS - Bupati Siak Alfedri menyambut baik dan menyatakan berterimakasih atas dukungan PT RAPP dalam mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) dan percepatan penurunan angka Stunting di kabupaten Siak.
”Kami atas nama pemerintah daerah kabupaten Siak mengapresiasi apa yang telah diprogramkan manajemen PT RAPP, yaitu desa bebas api dan dukungan menurunkan angka stunting," ujar Alfedri, saat Penandatanganan MoU di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak, Kamis (23/6/2022).
Bupati Siak juga menyampaikan bahwa penanganan kasus stunting di Kabupaten Siak tidak bisa diselesaikan oleh Pemkab saja, melainkan butuh kolaborasi semua pihak, termasuk dengan pihak swasta.
”Kolaborasi pemerintah dan pihak terkait, khususnya swasta, perguruan tinggi dan para ahli, jadi kunci memastikan generasi masa depan mendapatkan nutrisi yang baik," kata Alfedri.
Menurut Bupati Siak, RAPP telah merealisasikannya melalui yayasan Bakti Tanoto, sebagai bagian dari konsep kerjasama akademik, perusahaan), masyarakat dan pemerintah, termasuk media.
"Ini termasuk cara paling efektif untuk menyelesaikan persoalan akselarasi tujuan dan sasaran pembangunan,” kata Alfedri.
Bahkan kata Bupati Siak, pencegahan Karhutla di kabupaten Siak berkat kerjasam semua pihak yakni pemerintah, masyarakat peduli api (MPA), swasta termasuk TNI dan Polri, telah bisa dikurangi.
”Alhamdulillah, tahun 2022 sampai bulan Juni ini hanya ada 17 hektar terkana karhutla. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi. Kita tidak boleh lalai, karena Karhutla 99,9 akibat ulah manusia,” kata Alfedri.
Alfedri mengatakan, pihaknya juga mengapresasi RAPP yang telah memprogramkan desa bebas api. Jika 5 tahun tak ada kebakaran hutan dan lahan di kampungnya, itu diberikan penghargaan berupa uang sebesar Rp 50 juta per kampung.
"Apa lagi kalau bisa menjaga tata kelola air dan kelembaban gambut dengan cara sekat kanal itu bisa mencegah karhutla," paparnya.
Bupati Siak menambahkan, apa yang di programkan PT RAPP itu sejalan dengan kebijakan di kabupaten Siak yakni Siak kabupaten hijau atau ”Siakhijau”, yang merupakan kearifan lokal yang dulu dicanangkan oleh Menteri KLHK bertepatan dengan hari lingkungan hidup se dunia.
”Tahun 2021 kemarin kita tingkatkan regulasinya, menjadi peraturan daerah. Kita juga sudah berkolaborasi bersama CSO ada 21 NGO nasional dan Internasional yang tergabung ke dalam Sudagho Siak. Kita juga sudah menyiapkan peta jalan, tentu ini mitigasi terhadap karhutla 2014 silam,” ucapnya.
Sementara Direktur PT RAPP Mulia Nauli menyampaikan, pihanya memiliki komitmen yang tinggi terhadap Karhutla. Untuk itu pihanya memiliki program desa bebas api, yang bertujuan ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap karhutla.
Di samping itu RAPP juga akan melakukan MoU terkait percepatan penurunan angka Stunting di wilayah kabupaten Siak, mengingat kompleksitas masalah stunting di daerah, dibutuhkan sinergi semua pihak untuk mengatasi stunting.
”Kita hari ini teken dua MoU. Pertama program desa bebas api dengan Kampung Teluk Lanus, yang mempertahankan 5 tahun bebas api, kita beri bantuan Rp 50 juta dan mengapresiasi kampung Olak, Lubuk Jering dan Dayun, yang aktif terhadap penaggulangan karhutla. Kedua upaya kita ikut menurunkan angka stunting ," kata Mulia.**/inf