Dari Dua Kecamatan di Siak Kembali Ditemukan 11 Sapi Terjangkit PMK Jumat, 24/06/2022 | 19:34
Pemeriksaan sapi untuk mengetahui terjangkit PMK atau tidak
BNEWS - Ditemukan sebanyak 11 ekor sapi di Kabupaten Siak terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Angka ini hasil laporan dari petugas di lapangan hingga Jumat (24/6/2022), seperti disampaikan Kadis Peternakan Siak, drh Susilawati.
"Angka ini bisa saja bertambah," ujar Susi.
Menurut Susi, di Kecamatan Dayun ditemukan satu ekor sapi PMK yakni di Kampung Banjar Seminai. Di Kecamatan Tualang ada 10 ekor, delapan berada di Kampung Maredan, satu di Perawang Barat dan satu ekor di Kampung Tualang.
"Jumlah tersebut sudah masuk empat sapi di Kampung Maredan yang positif PMK hasil Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi," kata Susilawati.
Penyakit PMK ini, menurut drh Susilawati, penyebabnya adalah virus, dan penularannya melalui udara, sehingga lebih sulit pengendalikan dan pencegahannya dibanding dengan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
"Pengobatan pada ternak yang sakit ini telah kami lakukan berupa pengobatan supportif, yakni peningkatan stamina," ungkap Susi.
Juga dilakukan pengobatan untuk menghilangkan demam. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari efek sekunder oleh bakteri atau infeksi ikutan yang dapat memperparah keadaan sapi yang sakit, dan pemberian obat obatan antiperadangan. "Sapi yang sakit tentunya kita sarankan untuk dilakukan isolasi dengan memisahkan sapi tersebut dari yang sehat," jelas Susilawati.
Sementara untuk tindakan vaksinasi menurut Susi pihaknya masih menunggu vaksin dari pusat.
Sementara itu, kata Susi, melalui surat edaran Bupati Siak terkait PMK, dilakukan upaya berupa komunikasi dan edukasi kepada masyarakat maupun pihak kecamatan, hingga ke kampung-kampung tentang PMK pada sapi ini.
Menurut Susi, Dinasnya juga bekerja sama dengan Polres, melakukan sosialisasi di kantor camat dengan mengundang penghulu dan pedagang ternak.
"Kami juga memantau kandang-kandang ternak, dengan menurunkan petugas kesehatan hewan didampingi Bhabinkamtibmas dan Babinsa," kata Susilawati.**/inf