BNEWS - Kendati berada di ibukota Kabupaten Pasaman, masih ada rumah penduduk di Nagari Pauah, Kecamatan Lubuk Sikaping, yang belum memiliki jamban yang memenuhi syarat kesehatan.

"Itu sudah lama menjadi perhatian dan keprihatinan kita," kata Wali Nagari Pauah, Dedi Rahmadani.

Menurutnya, tahun anggaran 2022 ini sebagian ADD (anggaran dana desa) Nagari Pauah akan dialokasikan untuk membangun jamban sehat. Dari Rp 920 juta dana yang masuk ke Nagari Pauah di 2022, sebanyak Rp 170 juta di antaranya akan dialokasikan untuk membangun jamban sehat.

"Sesuai dengan ketersediaan dana, pada 2022 ini kita akan membangun sebanyak 25 jamban sehat di 25 rumah yang ada di nagari itu. Kalau masih ada juga yang belum memiliki jamban sehat, akan kita programkan di tahun anggaran 2023 mendatang," katanya.

Diungkapkan Dedi, untuk program pembangunan jamban sehat itu dialokasikan dana antara 4 sampai 5 juta rupiah kepada rumah tangga yang menerima program.

Diakui Dedi, dana sebanyak itu tergolong terbatas. Kemungkinan hanya bisa untuk membeli clossed, membangun bak, dan lainnya.

Makanya, menurut Dedi, diharapkan swadaya dari masyarakat yang rumahnya menerima program jamban sehat di 2022.

Dedi juga menjelaskan, di tahun anggaran yang sama masih dialokasikan dana sebesar Rp 70 juta dari total dana yang ada untuk penanganan Covid-19.

"Karena sejatinya persoalan Covid-19 masih ada, termasuk di Nagari Pauh," katanya.

Sementara pada bagian lain Dedi melihat sudah banyak anggota masyarakat yang mulai abai dengan penerapan protokol kesehatan.

"Mungkin karena sudah menjalani vaksinasi Covid-19, sudah banyak anggota masyarakat yang seakan tidak peduli lagi dengan penerapan protokol kesehatan," katanya.

Berkenaan dengan itu, Wali Nagari Pauah meminta masyarakatnya untuk kembali menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

"Setiap individu dituntut tanggung jawabnya untuk menjaga dan melindungi orang-orang yang dicintai dari kemungkinan yang tidak diinginkan," ungkapnya.**/syf