Hikmah Hidup Sederhana, Umat Islam Bisa Mencontoh Kehidupan Nabi dan Rasul Sabtu, 29/01/2022 | 07:06
Sederhana dan bersahaja
BNEWS - Islam tidak melarang jika hamba-Nya menginginkan hal-hal yang halal.Tetapi jika telah memiliki suatu barang yang dapat berdungsi dengan baik dan mampu memberi layanan penuh, namun masih merasa tidak puas dan cenderung kurang, tentu perlu dipertanyakan apa sebetulnya yang menjadi fokus kita dalam hidup.
Seseorang dalam kondisi tersebut tandanya tidak bersyukur dan resah atas apa yang tidak dia miliki. Padahal Allah telah berfirman dalam Alquran surat Ibrahim ayat 7:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat".
Harusnya, ketika kita merasakan dorongan untuk memiliki sesuatu, pikirkan dulu sebelum memutuskan untuk mendapatkannya. Apakah hal itu benar-benar dibutuhkan atau hanya sekedar keinginan belaka.
Tanyakan pula mengapa barang itu diperlukan. Masing-masing dari kita hanya memiliki waktu dan sumber daya yang terbatas. Karena itu manfaatkan sebaik mungkin. Luangkanlah waktu dengan hal-hal yang benar-benar penting.
Agar hidup bersahaja dan sederhana, tidak salah jika umat Islam mencontoh dan berkaca pada kehidupan yang dijalani oleh Nabi Muhammad SAW.
Sepanjang kehidupan Nabi dan Rasul di dunia, ada satu hal yang menjadi benang merah di antaranya semuanya. Mereka merupakan gembala, bukan domba. Mereka yang memberi panutan kepada kaumnya.
Nabi dan Rasul menggunakan otak dan akal mereka untuk memilah norma yang baik dan buruk. Mereka tidak pernah berpikir dua kali untuk membuang yang buruk ke tempat sampah. Sementara itu, manusia yang lainnya hanya mengikuti norma sosial secara membabi buta.
Contoh, Nabi Daud AS yang adalah seorang raja. Namun dia mencari nafkah sendiri dan hidup sederhana. Dia biasa berpuasa setiap hari, sekaligus seorang penyembah Allah SWT yang sejati. Dia memilih untuk mencurahkan waktu dan sumber dayanya yang terbatas untuk hal-hal yang benar-benar penting.
Bahkan Gaya hidup sederhana secars Islam sesuai dengan tren di zaman modern, seperti dulu pada masa Nabi Muhammad SAW. Kehidupan sederhana adalah tren modern dan didukung oleh sains.
Menerapkan gaya hidup sederhana mampu merapikan pikiran, mengurangi stres dan kecemasan, bahkan membuat seseorang lebih kreatif. Gaya hidup ini juga berguna dalam menghemat uang untuk dibelanjakan dalam hal-hal yang benar-benar penting.
Allah SWT berfirman dalam Alquran, surat Asy-Syura ayat 36, yang artinya: "Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal".
Menurut Nabi Muhammad SAW, menjadi kaya bukan berarti memiliki harta yang banyak. Orang yang benar-benar kaya adalah orang yang merasa cukup.(At-Tirmidzi 2373)
Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan, jika seorang Hamba mengabdikan dirinya untuk Islam dan Allah SWT, maka Allah akan menjaga rizki dan rasa puas selama hidupnya.
Dengan kata lain, jika seorang Muslim mencurahkan waktu dan sumber dayanya yang terbatas untuk beribadah kepada Allah SWT dengan cara yang benar, maka Allah akan mengurus kemiskinannya dan membuatnya puas. (Ibnu Majah 4107).**/zie/Rol