BNEWS - Status siaga darurat penanggulangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau tahun 2021 telah berakhir hari ini, Sabtu (31/10/2021) besok dan Pemrov Riau memutuskan tidak memperpanjangnya.

Hal ini m diumumkan Gubernur Riau saat rapat koordinasi dan evaluasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Se Provinsi Riau termasuk Kabupaten-Kota, di Gedung Daerah Balai Serindit.

Dalam Rakor tersebut Gubri Syamsuar menyampaikan bahwa telah disepakati pada tanggal 31 Oktober 2021, status siaga darurat Karhutla di Riau berakhir.

"Tetapi meskipun secara administrasi 31 Oktober 2021 status siaga darurat penanggualangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau berakhir, satgas provinsi, kabupaten/kota dan TNI/Polri harus tetap siap siaga antisipasi kebakaran hutan dan lahan di lapangan," ujarnya.

Menurut Syamsuar, hal itu dilakukan agar tidak terjadi kebakaran lahan di masa yang akan datang, sehingga perlu terus dilakukan monitoring dilapangan.

"Kita harapkan masyarakat dan teman-teman yang ada di kabupaten/kota senantiasa memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat, agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan," kata Gubri..

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal menyampaikan bahwa penurunan luas Karhutla di Riau tahun ini tidak terlepas dari peran semua pihak yang bersinergi mencegah dan penanggulangan Karhutla. 

"Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang tergabung dalam Satgas Karhutla baik darat dan udara yang telah bekerja keras dalam mencegah Karhutla di Riau. Dengan begitu, tahun 2021 Riau bebas kabut asap kebakaran hutan dan lahan," ungkapnya.

Menurutnya, pada tahun 2020 lalu, luas Karhutla di Riau mencapai 1.600,41 Ha, sedangkan tahun 2021 seluas 1.400,08 Ha. Artinya terdapat penurunan hingga 200,33 Ha atau 12,09 persen.**/zie