Sejarah Manusia dan Alam Dalam Al-Quran Minggu, 26/09/2021 | 13:25
ilustrasi
BNEWS - Fenomena alam sebelum kedatangan manusia di muka bumi dan permulaan penciptaan manusia di dunia yang terbentang luas ini adalah sebuah sejarah dan Allah SWT mencatatkannya dalam Al-Quran, sebagai pedoman bagi manusia.
Seperti firman Allah yang artinya: "Bukankah sudah berlalu pada manusia masa yang panjang dari waktu ketika dia bukan apa-apa, bahkan tidak disebut-sebut? Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur untuk mengujinya (dengan perintah dan larangan),lalu Kami beri dia pendengaran dan penglihatan. Kami tunjukkan kepadanya jalan; ada yang bersyukur dan ada yang ingkar. (QS 76:1-3)
Kemudian, dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman: "Dialah yang menjadikan bumi dapat dikelola untuk kamu, maka jelajahilah di segala penjurunya dan nikmatilah rezeki yang Dia sediakan, dan kepada-Nya kamu dibangkitkan. (QS 67:15)
Kehadiran manusia di muka bumi adalah dengan misi menjadi khalifah yang akan memakmurkan bumi dan seisinya. Amanat khilafat tersebut kelak dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT dalam pengadilan pada hari kiamat. Sejarah manusia di muka bumi bermula dari rencana Tuhan yang diinformasikan kepada para malaikat dan direalisasikan dengan segera.
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan sosok yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS 2:30)
Allah SWT mengajarkan nama-nama semua makhluk; langit, bumi, gunung, pohon-pohon dan sebagainya. Rupanya Adam dan Hawa tergoda rayuan dan tipu daya setan Iblis. Mereka pun harus turun ke bumi.
(Allah) berfirman, “Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama lain. Bumi adalah tempat kediaman dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan.” (QS 7:24).
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:" Dialah yang menjadikan bumi dapat dikelola untuk kamu, maka jelajahilah di segala penjurunya dan nikmatilah rezeki yang Dia sediakan, dan kepada-Nya kamu dibangkitkan." (QS 67:15)
Contoh kaum yang bersungguh-sungguh mengelola alam sekitarnya adalah kaum Saba` di Yaman pada era Nabi dan Raja Sulaiman. Selama beberapa aabad negeri itu makmur dan bahagia. Pengairan dari bendungan Ma’rib melimpah.
Jalan-jalan dan saluran-saluran air dikelilingi kebun-kebun di kanan dan kiri. Negeri itu menghasilkan buah-buahan, rempah-rempah, dan wewangian.
Hal itu diabadikan dalam Alquran: : "Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.” (QS 34:15)
Di sisi lain, terdapat negeri yang dipimpin oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sebagaimana dinarasikan dalam Alquran. "Demikianlah pada setiap negeri Kami jadikan pembesar-pembesar yang jahat agar melakukan tipu daya di negeri itu. Tapi mereka hanya menipu diri sendiri tanpa menyadarinya. (QS 6:123)
Sebagai bangsa yang besar kita harus waspada terhadap segala penyimpangan yang dilakukan oleh penguasa, karena hal itu akan mengundang murka Allah SWT. Begitu banyak bangsa-bangsa terdahulu yang dimusnahkah Allah akibat ulah tangan mereka.
Sebaliknya, kita niscaya mencanangkan semangat iman dan takwa kepada Allah SWT, agar Dia senantiasa membukakan pintu-pintu berkah dari langit, sesuai dengan janji-Nya.
"Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS 7:96).***/sumber: republika.co.id