Salamba: Hutan Bukit Batu Bengkalis Dirambah Pelaku Illog, Gakum KLHK Kemana? Jumat, 06/08/2021 | 13:31
BNEWS - Perambahan hutan konservasi dan hutan produksi kelompok Hutan Bukit Batu Giam Siak kecil di Kabupaten Bengkalis, Riau, terus berlanjut. Setiap hari kayu dilangsir melalui parit di sekitar perkebunan sawit.
Berdasarkan pemantauan Sahabat Alam Raya (Salamba), perambahan hutan diduga melibatkan toke-toke, yang memanfaatkan masyarakat untuk mengambil kayu olahan di kawasan hutan.
"Selanjutnya kayu dikumpulkan di desa Sungai Linau untuk dimuat ke mobil," kata Ganda Mora, Ketua Yayasan Salamba kepada wartawan, Jumat ( 6/8/2021).
Ganda menyebutkan bahwa pihaknya sangat kecewa dengan petugas Gakum KLHK yang tidak mampu menjaga hutan produksi dan hutan konservasi tersebut.
Berdasarkan pemantauan dan informasi dari masyarakat setempat, setiap malam ada 7 sampai 10 mobil pembawa kayu illog keluar dari Sungai Linau.
"Kami heran dan juga mengkritisi kinerja Gakum KLHK, mereka seharusnya tau perubahan tutupan lahan setiap waktu, sebab saat ini sistem sudah canggih. Dari peta Citra Land bisa diketahui perubahan tutupan lahan dan peruntukannya," kata Ganda.
Menurut Ganda, Salamba juga sudah memberikan pencerahan kepada warga yang akhir-akhir ini mengeluh karena jalan dan jembatan mereka rusak berat akibat dilalui oleh mobil pengangkut kayu.
"Yayasan Sahabat Alam Rimba menyampaikan agar masyarakat turut menjaga hutan, sebab bila terjadi perambahan terus menerus maka ketika musim hujan, kampung akan banjir dan tenggelam. Sementara di musim kemarau akan terjadi kebakaran yang akhirnya menimbulkan kerugian besar terhadap masyarakat. Sementara pelaku ilegal logging menikmati hasil dan keuntungan tanpa memikirkan dampak lingkungan," kata Ganda.
Sementara Kepala Desa Sungai Linau kata Ganda, kurang peduli dengan permasalahan tersebut, sehingga koordinasi pencegahan dan pemberantasan ilegal logging sesuai undang undang No 18 tahun 2013 tidak efektif.**/ril