Gubri: Pekan Budaya Melayu Serumpun Warisan Peradaban untuk Generasi Muda Kamis, 07/08/2025 | 17:45
Gubri di lokasi acara Pekan Budaya Melayu Serumpun
Berkabarnews.com, Pekanbaru - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengatakan, helat Pekan Budaya Melayu Serumpun bukan di Riau sekadar hiburan budaya, tetapi sarat makna sejarah dan identitas dan menjadi pengingat penting tentang kejayaan masa lalu dan warisan peradaban yang tumbuh di tanah Melayu Riau.
“Pekan Budaya Melayu Serumpun ini ingin mengingatkan bahwa di tanah Melayu Riau ini sudah tumbuh dan hidup berbagai macam kejayaan,” kata Gubri Abdul Wahid di Jalan Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Kamis (7/8/2025) sore.
Peradaban Melayu kata Gubri, memiliki akar sejarah yang kuat dan sudah selayaknya generasi muda mengetahui. Oleh karena itu, pameran budaya dan peninggalan barang-barang kesultanan sangat penting dilakukan agar tiap generasi dapat menghargai sejarah.
"Kita ingin mengenangkan kembali bahwa ini ada peradaban di masa lalu dan kita ingin mewariskan peradaban itu ke generasi muda," jelasnya.
Menurut Gubri, budaya Melayu yang berkembang di Riau memiliki hubungan erat dengan daerah-daerah lainnya. Termasuk, pada kawasan Selat Malaka. "Hari ini kita menggelar budaya Melayu Serumpun karena memang secara historis Melayu ini tali menali, berkait-kait semua, tumbuh bersama-sama di Selat Malaka," ujar Gubri.
Konsep Riau Rumah Rumpun Melayu juga diangkat sebagai cita-cita besar dalam menjaga kesatuan budaya Melayu lintas batas negara dan wilayah. Karena itu Gubri mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton, melainkan juga pelaku pelestari budaya.
Dalam helat ini juga ada pameran peninggalan dari Kesultanan Siak Sri Indrapura, termasuk mahkota raja yang disebut-sebut sebagai simbol kebesaran masa lampau. “Kemeriahannya semakin bertambah karena ada daya tarik tersendiri yaitu ada mahkota Raja Siak yang selama ini belum pernah kita lihat secara utuh,” jelas Gubri.
Tak hanya mahkota, pengunjung juga bisa menyaksikan medali kebesaran, pedang kerajaan, hingga benda-benda peninggalan lainnya milik Sultan Siak yang selama ini disimpan rapi di museum. Semua ini menjadi bagian dari edukasi sejarah bagi publik, khususnya anak-anak muda.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Riau sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara, Roni Rahmat, mengungkapkan antusiasme tinggi dari masyarakat Riau. Pihaknya memperkirakan jumlah pengunjung pada hari pertama mencapai angka yang signifikan, jauh di atas target awal.
“Kita melihat masyarakat begitu antusias, terutama dengan adanya pameran mahkota Raja Siak. Ini membuktikan bahwa warga Riau sangat peduli terhadap sejarah dan identitasnya,” kata Roni Rahmat.**/xie