Satgas Kerahkan 3 Heli dan 2 Pesawat Modifikasi Cuaca Padamkan Karhutla fi Riau Kamis, 24/07/2025 | 18:54
Heli pemadam Karhutla
Berkabarnews.com, Pekanbaru - Jumlah titik api di wilayah Riau tercatat sebanyak 207 titik tersebar di sejumlah kabupaten. Konsentrasi tertinggi berada di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 110 titik, Rokan Hulu 63 titik, Pelalawan 20 titik, Siak 6 titik, Bengkalis 6 titik dan Kabupaten Kampar 2 titik.
Situasi ini dinilai cukup darurat, mengingat beberapa titik api terletak di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan berpotensi menimbulkan polusi lintas batas.
Menanggapi kondisi ini Pemerintah Provinsi Riau secara resmi menaikkan status menjadi Tanggap Darurat Karhutla. Sejalan dengan itu, Satuan Tugas (Satgas) Udara Karhutla yang dipimpin langsung oleh Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, melakukan langkah cepat dan koordinatif dalam mendukung upaya pemadaman.
Satgas Udara ini beroperasi di bawah sinergi lintas sektor dengan Kementerian/Lembaga terkait serta unsur TNI-Polri, termasuk Polda Riau dan Korem 031/Wira Bima. Saat ini, Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
Armada ini terus dikerahkan ke titik-titik api yang sulit dijangkau oleh pasukan darat. Untuk memperkuat kapasitas operasi, dalam waktu dekat akan ditambah satu unit pesawat modifikasi cuaca dan dua helikopter water bombing guna mempercepat proses pemadaman serta memperluas jangkauan operasi udara.
Operasi darat dan udara dilakukan secara terpadu dan simultan. Tim darat dari berbagai unsur turut berjibaku memadamkan api, terutama di wilayah lahan gambut yang mudah terbakar. Danlanud RSN menyampaikan bahwa sinergi dan dedikasi seluruh elemen menjadi bukti nyata peran aktif TNI AU dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat.
“InsyaAllah, api akan segera padam,” tegas Marsma TNI Abdul Haris Kamis (24/7/2025)
Lebih lanjut, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Praktik tersebut bukan hanya ilegal, tetapi juga sangat membahayakan lingkungan, kesehatan, dan masa depan generasi mendatang.
Selain upaya pemadaman, Satgas Udara Lanud Roesmin Nurjadin juga terus mengedukasi masyarakat agar lebih memahami dampak buruk Karhutla. Tindakan preventif dinilai sama pentingnya dengan respons darurat, demi mencegah terulangnya krisis asap besar seperti tahun-tahun sebelumnya.**/ald