Tinjau TN Tesso Nilo, Menteri LH dan Gubri Cari Solusi Terbaik dan Damai Minggu, 13/07/2025 | 17:26
Menteri LH dan Gubri di Tesso Nilo
Berkabarnews.com, Pelalawan - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid dan jajaran Satgas PKH meninjau langsung kondisi Taman Nasional Tesso Nilo. Kunjungan ini dimulai dari Posko Taktis TNTN Pelalawan, Minggu (13/07/2025).
Menurut Menteri Lingkungan Hidup, TN Tesso Nilo merupakan kawasan konservasi dan harus dijaga. Kedatangannya ke lokasi tersebut bertujuan untuk menghadirkan solusi damai dalam merestorasi kawasan sekaligus melindungi masyarakat yang sudah lama hidup di dalamnya.
“Saya telah berada di kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo. Kawasan ini merupakan suatu kawasan hutan yang demikian penting untuk melindungi binatang utama megafauna, di antaranya gajah dan harimau Sumatera,” kata Menteri Hanif.
Hanif juga menjelaskan, kondisi megafauna Sumatera kini telah mengkhawatirkan. Karena itu Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden tentang Penertiban Kawasan Hutan, yang bertujuan untuk menertibkan penggunaan kawasan hutan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Gajah Sumatera dan harimau Sumatera kecenderungannya semakin tahun, semakin redup. Sehingga, Bapak Presiden memerintahkan kepada kita melalui Perpres No. 5 tahun 2025 untuk melakukan penertiban kawasan hutan,” jelasnya.
“Pak Presiden melalui Menteri Pertahanan telah menugaskan saya untuk mengkoordinir pelaksanaan penanganan restorasi taman nasional ini. Tentu dalam restorasi ini diperlukan banyak bicara dengan seluruh pihak, tidak terkecuali dengan masyarakat,” lanjutnya.
Diungkapkan Menteri, agar tidak terjadi permasalahan, dalam melakukan penertiban kawasan pihaknya akan melakukan pendataan warga yang tinggal di TNTN. Solusi tersebut akan menjadi dasar, supaya setiap kebijakan berpihak pada kelestarian alam dan kehidupan warga. Dengan begitu, langkah awal yang paling penting adalah pendataan secara akurat dan terbuka.
“Untuk itu, data (pendataan warga) awal sangat-sangat kami perlukan. Kami ingin mengajak masyarakat seluruhnya untuk bersama-sama merestorasi Taman Nasional Tesso Nilo. Sehingga perlu data awal yang kemudian akan kami olah dengan sangat sistematis,” terangnya.
Ia menekankan, pentingnya kejujuran dan keterbukaan pendataan dari semua pihak. Karena restorasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan solusi damai agar hutan tetap terjaga, satwa tetap hidup, dan masyarakat tetap tenang menjalani kehidupan.
“Pada seluruh masyarakat, tanpa mengurangi rasa hormat kepada kita semua, pada budaya yang telah terbentuk di sini, kami harapkan kita terbuka bersama-sama untuk menghadirkan data yang real. Sehingga Satgas, Pak Gubernur, saya sebagai Menteri, dan Pak Bupati bisa mengambil langkah-langkah yang benar dalam melakukan restorasi ini,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid yang mendampingi Menteri Hanif juga menyampaikan pesan agar seluruh masyarakat jangan sampai ada yang terpancing dengan provokasi. Ia menegaskan bahwa pendataan adalah kunci kebijakan yang memberikan solusi terbaik.
“Jangan sampai tidak mau didata, jangan terprovokasi. Artinya, kita pemerintah ini ingin mencarikan solusi yang terbaik. Jadi semua di data, dari data inilah nanti kita bisa mengambil kebijakan yang disebutkan Pak Menteri,” kata Wahid.**/ian