BGN Sasar Sosialisasi dan Edukasi MBG kepada Masyarakat di Kamang Magek Minggu, 15/06/2025 | 17:38
Berkabarnews.com, Agam - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama mitra kerja, Badan Gizi Nasional (BGN) terus mengebut sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Sumatera Barat. Sosialisasi ini merupakan salah satu langkah nyata pemerintah meningkatkan asupan gizi dan mengurangi stunting di tengah masyarakat.
Menurut anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, Minggu (15/6/2025), program makan gratis merupakan langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sosialisasi terus dilakukan, termasuk ke daerah Kamang Magek di Agam, Jumat (13/6/2025).
“Keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis merupakan penjamin kesehatan, pertumbuhan anak, mendukung ketahanan pangan dan pertanian lokal,” kata Ade.
Ade juga menjelaskan upaya Presiden Prabowo Subianto menyediakan pemenuhan gizi merupakan investasi strategis pemerintah di bidang human capital, yang akan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
“Saat ini Indonesia dan 139 negara lainnya, bersama-sama sedang mengatasi permasalahan pemenuhan gizi melalui bantuan makanan bergizi di sekolah,” katanya.
Badan Gizi Nasional (BGN) kata Ade, memiliki peran penting untuk merencanakan pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2025-2029, khususnya dalam mendukung program MBG dan target penurunan stunting. BGN bertindak sebagai koordinator Program MBG, dan berperan memastikan pemenuhan gizi masyarakat melalui berbagai intervensi.
“Saat ini telah beroperasi sebanyak tiga SPPG di Kabupaten Agam, yang berlokasi di Lubuk Basung, Sungai Pua dan Tilatang Kamang. Artinya butuh lebih banyak SPPG, agar dapat melayani total estimasi penerima manfaat,” katanya.
Acara sosialisasi juga dihadiri Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Arma Citra, yang mengatakan bahwa Dinkes Agam memberikan dukungan penuh terhadap BGN, dalam meningkatan edukasi gizi yang menjadi dasar penting dalam pembangunan kesehatan.
“Penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang, dan fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi balita, anak-anak, dan ibu hamil, serta perlunya penyuluhan yang komprehensif kepada seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Ia juga menyebut Dinas Kesehatan memiliki peran sentral dalam menjamin kualitas, keamanan, dan mutu produk makanan yang beredar di masyarakat.
‘Generasi sehat berkualitas adalah generasi yang tidak hanya memiliki kesehatan fisik yang baik, tetapi juga memiliki kemampuan intelektual, sosial, dan emosional yang optimal. Mereka juga memiliki nilai-nilai moral dan karakter yang kuat, serta mampu berkontribusi positif pada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi BGN Adib Al-Fikry, mengedukasi masyarakat agar dapat mengetahui bahwa MBG bukan sekadar pembagian makanan, tetapi merupakan upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan status gizi anak, mendukung proses belajar, serta menurunkan angka stunting dan malnutrisi.
“Dengan informasi yang jelas, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan program, memastikan kualitas makanan yang diberikan, serta menanamkan nilai-nilai pentingnya pola makan sehat dalam keluarga,” katanya.**/syf