Bukti Kesiapasiagaan, Gubernur Riau Pimpin Rakor Karhutla Bersama Kepala BNPB Senin, 28/04/2025 | 14:56
PEKANBARU - Sebagai bentuk kesiapsiagaan mengahadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Pemerintah Provinsi Riau melaksanakan rapat koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Senin (28/04/2025).
Rakor ini dipimpin langsung oleh Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto. Tampak hadir juga, berbagai perwakilan BMKG, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga jajaran unsur Forkopimda Riau.
Menurut Gubri, penanganan karhutla tidak hanya bisa dilakukan sendiri oleh Pemprov Riau. Tentu harus ada sinergi antara pemerintah daerah, pusat, serta elemen masyarakat terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan yang kerap terhadi pada musim kemarau.
"Kami harap kita bisa komitmen untuk terus memperkuat upaya mitigasi dan penanggulangan karhutla dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait," katanya.
Dijelaskan Gubri, Pemprov Riau telah melakukan pemetaan terhadap daerah yang rawan terjadi karhutla. Untuk itu, kedepannya dilakukan koordinasi terhadap desa-desa yang akan diberikan bantuan fasilitas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
"Nanti kita akan rapat mendata desa-desa yang rawan bencana, kemudian juga akan ada fasilitas yang kita beri agar penanggulangan kebakaran tahun ini tidak mengganggu aktivitas kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menerangkan bahwa pemerintah pusat terus melakukan sinergitas dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana, termasuk karhutla. Terlebih, saat kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau tahun ini.
"Ini Pemerintah Pusat juga menaruh perhatian yang luar biasa terhadap penanganan kebakaran hutan dan lahan ini. Tapi sekali lagi tentu saja, kami harapkan kita cegah dari sekarang jangan ada karhutla," katanya.
Sebagai wujud keseriusan, kementerian dan lembaga terkait akan melaksanaka apel gelar pasukan yang menjadi sebagai agenda terbesar sepanjang sejarah penanganan karhutla. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Provinsi Riau, yang merupakan salah satu daerah rawan kebakaran hutan dan lahan.
"Besok kita akan melakukan apel gelar pasukan yang mungkin ini terbesar sepanjang kegiatan penanganan karhutla. Berbagai pejabat negara mulai dari menteri dan setaranya datang ke Provinsi Riau, mari buktikan penanganan kebakaran hutan dan lahan harus betul-betul dilakukan secara maksimal," katanya.**/ian