BNEWS - Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Sabtu (8/3/2025) pukul 10.41 WIB., tetapi tinggi kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi 55 detik.

Sebelumnya, gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini juga mengalami erupsi pada Jumat (7/3/2025), yang disertai suara dentuman keras. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 mm dan durasi 55 detik," ujar Teguh Purnomo, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA).

Gunung Marapi saat ini berada pada Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta tetap mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

"Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," tulis Teguh.

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.**/syf