Ditintelkam Polda Riau Gelar Dialog Khusus Pencegahan Karhutla Rabu, 26/02/2025 | 15:45
Dialog Khusus Pencegahan Karhutla
BNEWS - Ditintelkam Polda Riau gelar dialog khusus "Peran Stakeholder Dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025" bertempat di LPP TVRI Pekanbaru, Rabu (26/2/2025) dengan narasumber Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli Syukur, Kepala BPBD Riau Edy Afrizal, dan Sekretaris DPW Apkasindo Riau Djono Albar Burhan.
Kasubdit Ekonomi Dit Intelkam Polda Riau AKBP Boy Ashar yang membuka dialog secara resmi menjelaskan, dialog khusus tentang kebakaran hutan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kesiapan pemerintah dan stakeholder terkait upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla pada tahun 2025 ini.
"Karena kita tau kondisi cuaca ditahun 2025 masih ekstrim sehingga harus di waspadai dengan baik. Harapannya, melalui dialog ini kita semua dapat bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla," kata Boy Ashar.
Menurutnya, dengan sinergi yang baik dan memperhitungkan dengan baik langkah untuk pencegahan karhutla 2025 ini dapat meminimalisir terjadinya karhutla dan mendukung terciptanya situasi yang kondusif di wilayah Provinsi Riau.
Sementara itu, Asisten I Zulkifli Syukur menjelaskan Pemprov Riau turut mengantisipasi dengan regulasi yang ada, sehingga nanti pemerintah bergerak ada regulasi yang dipedomani. "Ini sudah kita buat Perda, Pergub, dan Juknis terkait penanggulangan karhutla ini," jelas Zulkifli.
Ia juga berpendapat bahwa melalui kolaborasi dan sinergi yang erat antara pemerintah dan stakeholder terkait, maka bisa lebih awal mengetahui dan dengan cepat mengambil kebijakan yang terbaik.
"Melihat data tadi, kebakaran hutan di Riau akan diperkirakan pada Agustus mendatang. Sebab itulah, kolaborasi yang kita lakukan baiknya tidak hanya di tingkat provinsi tapi harus sampai ke kecamatan dan kelurahan," ungkapnya.
Sehingga, kata Zulkifli secara teknis (BPBD) sampai nanti kondisi kemarau ini bisa diantisipasi secara baik, sehingga lahan yang sudah terbakar tidak bertambah lagi pengembangannya.
"Harus ada tim kolaborasi bersama masyarakat (petani) ntuk mengupayakan agar karhutla itu tidak terjadi. Sebab, karhutla ini sangat berdampak, tidak hanya dari sisi ekonomi tapi juga sosial. Jika terjadi, tidak hanya di Riau saja berdampaknya tapi juga kepada negara tetangga kita," kata Zulkifli.**/ian