IPW Dukung Polri Sikat Geng Motor karena Sudah Resahkan Masyarakat Jumat, 12/03/2021 | 13:24
JAKARTA - Jajaran kepolisian perlu segera mengantisipasi tren geng motor yang muncul belakangan ini, yang kerap konvoi hingga ratusan orang dengan mengacung acungan clurit dan senjata tajam lainnya serta menganiaya warga.
"Indinesia Police Watch (IPW) mendukung sikap tegas polisi menindak tegas geng motor, karena perbuatan mereka sudah meresahkan masyarakat," kata Neta S Pane, Ketua Presidium IPW, Jumat (12/3/2021).
Data IPW, dalam dua minggu terakhir, 28 Feb hingga 12 Maret 2021, ada tujuh peristiwa geng motor yang menewaskan tiga orang dan sejumlah lainnya luka, termasuk anggota polisi yang dibacok anggota geng motor.
Peristiwa pertama, Muhammad Farhan Lubis, 17, tewas dibantai geng motor di Jalan Sisisngamangaraja, Medan Amplas, Sumut, pada Minggu (28/2/2021) sekira pukul 02.00.
Hari yang sama anggota geng motor Enjoi MBR 86 membacok anggota Polsek Metro Menteng Aiptu Dwi Handoko. Geng motor ini memiliki ratusan anggota.
Masih hari yang sama, tukang parkir, Hendri menjadi korban pengeroyokan geng motor di Jalan Pasuketan Kota Cirebon, Jabar. Mereka juga memukuli orang orang yang memvideokan aksi brutal tersebut.
Tanggal 1 Maret, satu tewas akibat bentrok antar dua kelompok geng motor di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Desa Nyalindung, Kabupaten Bandung Barat. Bentrok ini melibatkan geng motor, XTC dan Moonra.
Pada 10 Maret, geng motor menyerang dan merusak kosa-kosan di Kabupaten Cianjur, Jabar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi salah satu motor penghuni kosan rusak akibat dibanting dan ditendang para pelaku.
Sebelumnya, Polda Banten menangkap 10 dari 36 anggota geng motor All Star yang meresahkan warga Kota Serang Timur karena konvoi membawa senjata tajam. Aksi ini sempat mengejutkan warga karena massa konvoi sambil mengacung acungkan aneka senjata tajam, mulai dari golok, pedang, hingga celurit, mengancam warga, dan memblokir jalanan. Aksi ini sempat viral di media sosial.
Jajaran Polda Banten lalu memburu anggota geng motor ini hingga ke rumahnya. Ratusan orang terdata, sejumlah senjata tajam dan sepeda motor tanpa surat disita. Sebanyak 10 orang ditahan dan dijadikan tersangka, yang lainnya diingatkan, jika berulah lagi akan ditahan.
Menurut Neta, ketegasan Polda Banten dalam menertibkan geng motor ini patut dicontoh Polda daerah lainnya, karena perbuatan geng motor sudah tidak bisa dibiarkan lagi.
"Sikap pembiaran terhadap geng motor harus disudahi. Polisi perlu jemput bola. Mereka tidak hanya membuat onar tapi juga melakukan tindakan kriminal, seperti merampok mini market, merampok pomp bensin, membegal orang di jalanan" kata Neta.**/dai