BNEWS - Israel melakukan serangan udara terhadap target-target di Iran, pada Sabtu (26/10/2024) dini hari WIB. Sebanyak tujuh ledakan terdengar di Teheran, ibu kota Iran.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan di media sosial bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap serangan terus-menerus selama berbulan-bulan oleh Iran.

Media pemerintah Iran awalnya mengatakan, ledakan tersebut berasal dari sistem pertahanan udara di sekitar kota.

Seorang warga Teheran mengatakan kepada The Associated Press bahwa sedikitnya tujuh ledakan terdengar, yang mengguncang daerah sekitar Teheran.

Televisi pemerintah Iran kemudian mengatakan bahwa operasional di bandara Teheran termasuk bandara Internasional Imam Khomeini berjalan normal.

"Operasional di Bandara Internasional Imam Khomeini dan Bandara Mehrabad berjalan normal dan terus beroperasi sesuai jadwal," kata presenter TV pemerintah, mengutip pernyataan kepala bandara Mehrabad, seperti dilansir detik.com.

Sementara itu, media pemerintah Suriah mengatakan serangan udara Israel juga menargetkan beberapa lokasi militer di Suriah tengah dan selatan.

Iran telah dua kali menembakkan rudal balistik ke Israel dalam beberapa bulan terakhir, di tengah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Israel juga telah meluncurkan invasi darat ke Lebanon.

Serangan tersebut terjadi saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba kembali di AS, setelah melakukan lawatan ke Timur Tengah.

Dalam kunjungannya Blinken dan pejabat AS lainnya telah memperingatkan Israel untuk memberikan tanggapan yang tidak akan semakin meningkatkan konflik di kawasan itu dan mengecualikan situs nuklir di Iran.**/ara