BNEWS - Pasangan nomor urut 5 Agung Nugroho-Markarius Anwar memberikan perhatian khusus bagi perangkat RT RW yang ada di Kota Pekanbaru, ini diberikan sebab pejabat RT RW merupakan ujung tombak pelayanan pemerintah di masyarakat.

Perhatian khusus itu diantaranya ialah akan mengubah insentif menjadi gaji, di mana penyebutan insentif selama ini hanya dibayarkan jika anggarannya cukup dan begitu sebaliknya.

Akan tetapi jika nantinya sudah dipatenkan menjadi gaji, maka hak yang diterima para RT RW tentu sudah menjadi suatu keharusan untuk dibayarkan, dan tentu anggarannya sudah tersendiri didalam APBD Kota Pekanbaru.

Tentu hal ini menjadi penangkal bagi RT RW yang diketahui selama ini hak setiap bulan didapatkan sering tersendat, bahkan pembayarannya ditunda. Jika sudah gaji, maka pemerintahan dibawah Agung-Markarius sudah wajib membayarkan.

"Bukan insentif atau honor lagi, tapi sudah gaji yang harus dibayarkan nantinya," kata calon wali kota Agung Nugroho dalam dialog terbuka bersama tokoh masyarakat Kecamatan Marpoyan Damai di Rumah Kolaborasi AMAn, Selasa (1/10).

Dalam dialog yang dihadiri ratusan tokoh masyarakat ini juga tampak calon wakil wali kota Markarius Anwar, Ketua Tim Pemenangan Ayat Cahyadi, Ketua DPC Demokrat Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri, anggota DPRD Pekanbaru Niar Erawati.

Dengan gaji yang diterima, tentu kinerja dari pejabat RT RW ini mendapat pengawasan dari pemerintah, dengan begitu jika kinerja kurang melayani masyarakat akan juga dapat evaluasi kinerja.

"Betul digaji, tapi RT RW diawasi juga, kalau kinerja tidak bagus tentu akan dievaluasi juga," tegas Agung disambuy tepuk tangan peserta dialog tersebut.

Sejauh ini, insentif untuk RT RW ini bersifat memperjuangkan, jika anggaran di APBD mencukupi tentu akan dibayarkan dan sebaliknya, berbeda dengan gaji yang sudah memiliki anggaran pasti di APBD.

"Bukan diperjuangkan lagi, tapi sudah ditulis di APBD dan harus dibayarkan seperti hak yang diterima oleh ASN (Aparatur Sipil Negara)," tukas Agung.*/mi