BNEWS - Air terjun Batu Tilam terletak di Desa Kebun Tinggi, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Lokasinya terpencil di belantara Bukit Barisan. Menuju lokasi ini dibutuhkan ketahanan fisik dan mental, karena harus menempuh perjalanan berjam-jam dari Ibu Kota Provinsi Riau, yakni Kota Pekanbaru.
Dari Desa Lipat Kain, Kampar, menuju Desa Kebun Tinggi sejauh 75 km. Di beberapa titik kondisi jalannya masih tanah dengan banyak tanjakan terjal. Setelah sampai di Desa Kebun Tinggi perjalanan masih berlanjut. Untuk menuju lokasi air terjun harus ditempuh 3-4 km. Melintasi hutan belantara selama kurang lebih 1 jam.
Di kawasan air terjun Batu Tilam ini masih terdengar suara hewan liar dan bermacam-macam jenis burung yang saling bersahutan. Berbagai macam kayu hutan yang sudah langka juga masih bisa dijumpai. Ukuran diameter kayunya besar-besar.
Air terjun Batu Tilam masih perawan dan indahnya bukan main. Jumlah air terjun seluruhnya di Desa Kebun Tinggi sebanyak 27 tempat. Diperkirakan memiliki ketinggian bervariasi mulai dari 10 meter, 20 meter, 25 meter, 100 meter hingga bisa mencapai 150 meter.
Untuk menelusuri 4 dari 27 air terjun yang bisa diakses, wisatawan hanya dikenakan tarif Rp 35 ribu/hari. Tarif itu masuk ke kas desa setempat untuk modal pengelolaan kebersihan.
Wisatawan bisa menikmati panorama alam memukau, berupa kombinasi bebatuan berukuran masif dan tanaman hijau. Dikelilingi hutan perawan dengan berbagai macam flora fauna. Suguhannya adalah udara segar dan rasa damai dan tenang
Konon, menurut cerita, keberadaan Air Terjun Batu Tilam dari cerita turun temurun, pada zaman dulu ada orang tua yang pergi merantau untuk menyambung hidup ke lokasi air terjun itu.
Bibir gua yang berada tepat di balik air terjun Batu Tilam, merupakan lokasi tempat tinggal leluhur untuk menyambung hidup ketika zaman perang Belanda hingga Jepang menjajah Indonesia.
Sambil berlindung, orang tua itu membuat bencui atau amunisi berperang. Di lokasi itu ada batu tempat beristirahat, namanya Batu Tilam. Artinya alas tempat tidur. Dari cerita itulah nama air terjun ini disebut masyarakat.
Air terjun Batu Tilam ditemukan oleh warga desa setempat pada akhir tahun 2009. Lalu, tahun 2015 tokoh masyarakat dan warga desa kembali menjelajahi keberadaan air terjun ini.
Masyarakat setempat bergotong-royong untuk membangun fasilitas di air terjun tersebut. Ketika itu, aksesibilitas jalan untuk menuju ke air terjun Batu Tilam cukup sulit karena keterbatasan sarana infrastruktur jalan.
Pada tahun 2017 perangkat desa Kebun Tinggi bersama tokoh masyarakat dan warga melakukan musyawarah untuk menjadikan air terjun Batu Tilam sebagai objek wisata. Kemudian, warga mulai membuka akses jalan menuju air terjun Bayu Tilam.
Saat ini untuk objek wisata air terjun Batu Tilam sendiri sudah dilengkapi fasilitas 8 pondok peristirahatan yang cukup luas, dilengkapi MCK untuk pengunjung yang datang.
Batu Tilam juga berhasil meraih Juara 1 Anugerah Pesona Indonesia tahun 2020 lalu. Destinasi wisata ini disebut surga tersembunyi di Riau.**/Ian
Komentar Anda :