BNEWS - Polda Riau gelar lomba Karya Jurnalistik dengan tema "Pemilu Damai 2024". Lomba ini dikhususkan untuk wartawan di wilayah Provinsi Riau. Kesempatan untuk mengirimkan karya jurnalistik hingga tanggal 18 Februari 2024.

Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal melaunching lomba karya jurnalistik hari ini, Rabu (15/11/2023), dengan mengundang seluruh instansi terkait dengan Pemilu 2024. Karya yang dilombakan dalam bentuk feature, foto dan video jurnalistik.

"Kami menyampaikan ide kepada teman-teman tim pokja inti, panitia dari rekan- media, humas dan rekan-rekan PJU merumuskan kegiatan lomba karya Jurnalistik ini," kata Kapolda.

Menurut Iqbal, pihaknya ingin memborbardir ruang media dengan pemberitaan pesan-pesan damai, colling system, pesan-pesan yang dingin sekaligus menchalenge para jurnalis.

Sementara hadiah untuk juara 1 baik kategori lomba tulisan feature, foto maupun video jurnalistik adalah uang tunai masing-masing Rp10 juta. Kemudian juara 2 mendapat Rp7,5 juta, dan juara 3 mendapat Rp5 juta.

"Bagi juara harapan 1 yaitu Rp3 juta, harapan 2 mendapat Rp2 juta untuk setiap kategori perlombaan," kata Kapolda.

Juga disediakan hadiah utama berangkat umroh untuk satu orang. Nantinya akan diundi bagi 3 orang juara 1 untuk setiap kategoti.

Sementara itu, Plh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, Abdurrahman, dalam kesempatan ini mengatakan, pihaknya sebagai lembaga penyelenggara pemilu sangat mengapresiasi Lomba Karya Jurnalistik Polda Riau ini.

Menurut Abdurrahkan, acara yang sangat kreatif dan inovatif diinisiasi Irjen Iqbal ini, satu-satunya Polda se Indonesia yang menyelenggarakan. Apalagi Iqbal merupakan mantan Kadiv Humas Polri yang dinilai paham dan mengerti dunia jurnalistik.

"Ini sebuah trobosan yang tidak hanya berguna bagi KPU dan bawaslu sebagai penyelenggala Pemilu, tetapi ini sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Karena pada pemilu kita butuh narasi-narasi yang baik, kita butuh pencerahan dalam pemilu," katanya.

Dia menilai lomba karya jurnalistik itu sangat penting karena bisa menjadi pencegahan penyebaran hoaks yang tidak terkendali nantinya. Karena diprediksi semakin dekat pemilu akan semakin banyak berita hoaks yang beredar.**/ian