Rektor Unilak Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Kajian Budaya
Selasa, 09-05-2023 - 13:41:38 WIB
|
Prof Dr Junaidi SS MHum |
BNEWS - Rektor Unilak Riau, Prof Dr Junaidi SS MHum, secara resmi dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang kajian budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Riau.
Pengukuhan digelar dalam prosesi tepuk tepung tawar yang dimulai oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution dan diikuti dengan Ketua MKA LAMR, Datuk Seri H Raja Marjohan Yusuf, serta para tokoh lainnya. di Gedung Pustaka Unilak, Selasa (09/05/2023).
Dalam pidatonya Prof Junaidi mengatakan pengukuhan dirinya sebagai profesor dalam bidang kajian budaya di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang kuning memiliki tema industri budaya.
“Minat saya pada kajian budaya semakin menguatkan saya untuk mendalaminya secara serius sehingga pada akhirnya saya meraih profesor dalam bidang kajian budaya,” katanya.
Junaidi menjelaskan, dengan memilih istilah jelajah ilmu kajian budaya akan mencoba masuk ke ranah-ranah ilmu lain dan itu adalah merupakan satu di antara karakteristik dari kajian budaya.
“Jelajah bukan penjajah. Ya jelajah boleh masuk, kalau penjajah mungkin tidak boleh. Saya mengenali kajian budaya pada saat kuliah di program studi S1 sastra Inggris Universitas Pajajaran," kata Junaidi.
Menurut Junaidi, saat itu dirinya merasakan sangat sulit untuk memahami pemikiran-pemikiran kajian budaya. Namun, dengan bimbingan dosen-dosen, Junaidi mulai memahami kajian budaya karena kajian budaya harus kuat di dalam filsafat.
Prof Junaidi juga mengungkapkan, ketika kuliah S2 di program studi American Studies, ia sangat tertarik dengan pendekatan interdisipliner dan multi disiplinner yang digunakan dalam penelitian American studies.
“Saat itu saya merasakan kesesuaian dengan pikirannya dalam memandang ilmu secara fleksibel dan terbebas dari prinsip-prinsip disiplin yang kaku. Kelenturan kajian budaya untuk bisa bergabung dengan disiplin lain telah memuaskan minat akademik dirinya,” ungkapnya.
Kemudian dia menyampaikan, pada masa kuliah Media Studies of Malaysia Kuala Lumpur, dia semakin menikmati menggunakan lensa kajian budaya untuk membantu memandang berbagai persoalan dan terus berupaya untuk membawa kajian budaya ranah disiplin lain.
“Ketika saya ngambil S3 saya coba mix melakukan dua metode kualitatif kuantitatif yang belum lazim di Indonesia. Pada waktu itu teman-teman di Indonesia pun menganggap itu sesuatu yang tidak mungkin menggabungkan kualitatif dan kuantitatif. Tapi pada saat itu saya bisa menggabungkan itu sehingga saya pun lulus ya dengan menggunakan mix method,” ucapnya.
Junaidi berpandangan bahwa kehadiran industri dan budaya menimbulkan perubahan yang besar dan rencana hidup manusia. Industri budaya menghasilkan produk-produk budaya yang dinikmati banyak orang dan telah menghasilkan nilai ekonomi yang juga sangat besar.
Terpisah, melalui vidio kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meyampaikan ucapan tahniah kepada Prof Dr Junaidi yang telah berhasil menjadi guru besar dalam bidang kajian budaya.
Gubri berharap dengan adanya gelar baru ini berguna untuk semua kalangan dan juga dapat mewujudkan kebudayaan Riau.
“Tahniah Profesor Junaidi sebagai guru besar bidang kajian budaya. Teruslah berkarya dan berkontribusi untuk kemajuan Riau terima kasih," kata Gubri.**/zie/mc
Komentar Anda :