BNEWS - Polemik pengangkatan 188 Kepala sekolah (Kepsek) SMA/ SMK dan SLB se-Provinsi Riau pada Selasa 7 Februari lalu, akhirnya terjawab. Plt. Kepala Disdik Riau, Job Kurniawan, mengatakan dalam aturan boleh mengangkat yang belum Calon Kepsek (Cakep) tapi diberikan waktu 1 periode untuk jadi cakep.

"Sebenarnya di pasal berikutnya dinyatakan bahwa, boleh mengangkat orang yang tidak Cakep, tapi diberikan kesempatan 1 periode untuk jadi Cakep," kata Job Kurniawan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPRD Riau, Senin (10/4/2023).

Job mengatakan, setelah 1 periode pihaknya akan melakukan evaluasi. Terlebih saat ini kata Job, tidak ada lagi ujian Cakep. Yang ada adalah, guru penggerak.

"Jadi setelah menjabat Kepsek 4 tahun, mereka harus jadi guru penggerak gitu," katanya.

Ketika ditanya bahwa masih banyak guru antri yang sudah Cakep tapi tak diangkat jadi Kepsek, Asisten II Setdaprov Riau itu mengatakan tergantung daerahnya.

"Iya, ada guru yang sudah Cakep tapi sekolahnya jauh. Saya rasa kami sangat memperhatikan guru-guru yang berkompetensi dan berprestasi," ucapnya.

Kendati begitu, Job mengakui pengangkatan Kepsek yang belum Cakep tersebut, pasti tidak menyenangkan semua orang. Begitu juga aturan, tidak menyenangkan semua orang. Ia pun mengaku bahwa tak ada faktor X dibalik pengangkatan Kepsek tersebut.

Berbeda dengan Job Kurniawan, Wakil ketua Komisi V DPRD Riau Karmila Sari mengatakan, idealnya yang diangkat menjadi Kepsek adalah mereka yang sudah Cakep.

"Iya, kemarin sudah koordinasi juga dengan Plt Kadisdik. Ada salah satu syarat itu diperbolehkan. Tapi tentu kalau idealnya, maunya serba Cakep semua. Tapi kan sudah ada namanya guru penggerak ya," ucapnya.

Ketua fraksi Golkar DPRD Riau itu mengatakan, guru penggerak itu tetap terpenuhi. Ia pun mempersilahkan Disdik mengevaluasi. Bahkan Karmila mengatakan bahwa yang sudah Cakep pun, juga tidak menjamin.

"Artinya ini memang kwalitas dari pada Kepsek yang sudah diberi amanah," tukasnya.**/fin