Allah Bergembira dengan Taubat HambaNya
Sabtu, 25-03-2023 - 13:35:35 WIB
Bertaubatlah
TERKAIT:
   
 

BNEWS - Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, penuh ampunan. Allah membuka pintu seluas-luasnya bagi hambaNya yang ingin bertaubat, dengan menyediakan banyak amalan untuk menuntun jalan hambaNya menuju kepadaNya.

Amalan itu secara kebahasaan berarti ‘kembali.’ Maknanya adalah kembali pada kondisi dekat dengan dan selalu ingat pada Allah SWT. Tidak lagi menjauh dari zikrullah.

Setiap orang pasti mempunyai kesalahan, baik itu kepada Allah atau kepada sesama makhluk. Islam mengajarkan umat agar segera meminta maaf apabila bersalah kepada manusia. Apabila berdosa dan bermaksiat, cepat-cepat pula memohon ampunan Allah Ta’ala.

Dalam firman-Nya, Allah memberikan kesempatan kepada hamba-hamba-Nya untuk bertaubat, seperti apa yang Allah firmankan dalam Surat Al Tahtim Ayat 8, yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (Al Tahrim Ayat 8).

Betapa luar biasanya dampak dari seorang Mukmin yang segera bertaubat. Dan Allah sungguh bergembira melihat taubat hambaNya, seperti kegembitaan musafir yang kembali melihat untanya.

Seperti dikisahkan, ada seorang lelaki musafir yang melintasi padang pasir tak bertuan. Daerah yang dilaluinya kosong. Sejauh mata memandang, tidak ada siapa-siapa.

Dalam kondisi demikian, lelaki itu tetap meneruskan perjalanannya. Dengan menunggangi unta kesayangan, dirinya merasa optimistis mampu melewati kawasan padang pasir itu. Hari demi hari dilaluinya.

Pada akhirnya, sang musafir mengalami kesukaran yang musykil diatasi. Satu per satu bekal yang dibawanya nyaris habis. Bila tiada makanan, ia bisa berpuasa. Namun, fisiknya tidak mampu lagi bertahan. Sebab, tas kantong airnya pun hampir kering kerontang.

Keselamatannya dipertaruhkan. Untuk sesaat, musafir ini merasa lega karena siang yang terik telah berlalu. Malam tiba. Kedua matanya terasa amat berat. Rasa kantuk membawanya tidur lelap.

Saat terjaga keesokan harinya, pria ini amat terkejut. Unta yang selama ini dikendarainya telah hilang entah ke mana. Dengan terengah-engah, ia berusaha menemukan jejak hewan tersebut. Setelah berlari ke sana ke mari, putus asa menguasai dirinya.

Tidak ada tanda-tanda sama sekali, ke mana perginya unta tersebut. Kekurangan bekal sudah begitu menyiksanya. Kini, derita ditambah pula dengan kehilangan kendaraan.

Pikirannya cemas memikirkan nasibnya. Bagaimana mungkin melintasi gurun pasir ini? Perjalanan jauh dan medan yang tandus mustahil dihadapi dengan hanya berjalan kaki. Tapi dia tidak putus ada dan menyerahkan nasibnya kepada Sang Pencipta.

Akhirnya, sang musafir kembali ke tempatnya semula. Karena lelah telah mencari untanya ke mana-mana, ia pun kembali tertidur pulas. Dan saat dirinya terbangun dan terduduk lesu, keajaiban terjadi dan tiba-tiba ia melihat untanya sedang berjalan mendekatinya.

Di atas punggung hewan berkaki empat itu, terdapat bekal makanan dan minuman miliknya, seakan tak tersentuh debu. Bahkan, unta ini seolah-olah menyodorkan kembali tali kekangnya kepada sang majikan.

Betapa gembiranya musafir ini. Tubuhnya seperti disuntikkan energi instan. Dengan spontan, lelaki ini meloncat-loncat kegirangan. Bergembira dan berbahagia.

“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas” (HR Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).

Langkah-langkah taubat
Menurut Imam al-Ghazali, ada langkah-langkah taubat yang bisa dilakukan seorang muslim, jika mereka bersungguh-sungguh. Langkah-langkah ersebut adalah:

1. Meninggalkan dosa. Seseorang yang hendak bertaubat terlebih dulu harus meninggalkan perbuatan dosa atau maksiat yang dilakukannya.
2. Mengucapkan istighfar.
3. Menciptakan rasa penyesalan yang mendalam di dalam batin.
4. Bermuhasabah mengapa diri tergelincir pada dosa.
5. Bertekad bila perlu bersumpah itu adalah dosa terakhir dan tidak boleh jatuh pada lubang dosa yang sama.
6. Kembalikan barang-barang yang diambil dengan jalan haram
7. Mengembalikan utang.
8. Meminta maaf kepada orang lain yang pernah dizalimi
9. Pasrahkan diri kepada Allah.

Demikian Allah berikan kesempatan hamba-hambaNya untuk bertaubat, tentu dengan bersungguh-sungguh hendak melakukannya. Hidup hanya sementara, sungguh dunia ini hanya fana. Bagi yang ingin beruntung di akhirat kelak, tentu tidak terasa berat untuk bertaubat.

Mulailah segera, di saat Allah memberikan banyak waktu dan kesempatan di bulan suci ramadhan ini.***/zie.rol




 
Berita Lainnya :
  • Allah Bergembira dengan Taubat HambaNya
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved