JAKARTA - Masyarakat dunia dikejutkan dengan temuan tipe virus baru yang dinamai Genotip 4 (G4). Virus ini merupakan turunan dari virus flu babi H1N1 yang sempat jadi pandemi pada tahun 2009 lalu.

Virus flu babi G4 ini ditemukan oleh para peneliti dari China Agricultural University, Center for Disease Control and Prevention (CDC) China, dan University of Nottingham.

"Virus G4 memiliki semua ciri penting dari kandidat virus pandemi," sebut peneliti dalam studi, mengutip Euro News, Selasa (30/6/2020).

Peneliti mengungkapkan, sama halnya seperti SARS-CoV-2, virus flu babi G4 ini menginfeksi sistem pernapasan manusia dan mampu memperbanyak diri dengan cepat.

"Infeksi flu babi G4 bisa menimbulkan gejala klinis parah termasuk bersin, mengi, batuk, dan rata-rata penurunan berat badan maksimal 7,3-9,8 persen dari massa tubuh," sebut penelitian tersebut.

Gejala yang mungkin akan dialami penderita virus flu babi G4 tidak jauh berbeda dengan H1N1, yaitu infeksi umumnya bisa mengarah pada penyakit yang lebih serius termasuk pneumonia, infeksi paru, dan masalah pernapasan lainnya.

Para peneliti juga meyakini bahwa manusia tidak kebal terhadap virus baru ini dan tidak bisa terlindungi dari virus G4.

Studi ini dilakukan selama kurun waktu 2011-2018 dengan mengumpulkan lebih dari 30 ribu sampel hasil swab nasal babi di rumah pemotongan hewan dan rumah sakit khusus hewan di 10 provinsi China.

Sebelumnya, peneliti menemukan kasus infeksi virus flu babi G4 pada tahun 2016 dan 2019. Dua pasien berusia 46 tahun dan 9 tahun dilaporkan terinfeksi virus tersebut.**