Bukan Hanya Jepang, Tradisi Minum Teh Juga Ada Diberbagai Negara
Minggu, 14-02-2021 - 05:47:46 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA - Jepang terkenal dengan tradisi minum tehnya, menjadi sebuah ritual yang penuh nuansa tradisional dan memperlihatkan kebuadayaan negara tersebut. Menjamu tamu dengan minum teh menjadi upacara adat yang terkenal seantero dunia. Tradisi minum teh di Jepang disebut 'chanoyu' memiliki makna religius, budaya dan tradisi turun temurun.

Upacara minum teh ini mengandung unsur seni hidup yang luas dan sarat makna. Untuk mendapat unsur harmoni di alam, Teishu (tuan rumah) akan mencoba membawa kualitas ruang teh dengan taman di sekitar rumah teh.

Peralatan minum teh yang digunakan selaras satu sama lain sehingga tema dan warnanya sama. Seperti dalam kehidupan, menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan menyelaraskannya adalah seni bertahan hidup.

Bahkan tata cara memasuki ruanh ngeteh juga sarat filosofis. Tak mengherankan jika acara minum teh di Jepang menjadi sebuah daya tarik dan zaman ini menjadi salah satu yang dicari para wisatawan yang datang ke Jepang.

Misalnya, para tamu yang diundang untuk minum teh, akan merangkak melalui pintu masuk kecil yang disebut Nijiriguchi untuk memasuki ruangan minum teh. Di dalam ruangan, mereka berlutut dan dan membungkuk pada gulungan yang menggantung, dan mereka akan duduk bersebelahan dalam posisi seiza.

Rasa hormat tersebut tidak hanya berasal dari para tamu, namun juga tuan rumah. Semua harus saling menghormati tanpa melibatkan posisi mereka dalam kehidupan. Tercermin pula saat bagaimana tuan rumah dan tamu memperlakukan dan mengamati mangkuk teh serta benda-benda lainnya dalam ruangan.

Saat merangkak ke ruang teh, semua orang harus meninggalkan semua pikiran dan kekhawatiran kehidupan sehari-hari. Ruang teh atau Chaishitsu adalah dunia yang berbeda di mana orang dapat menghidupkan kembali, memperlambat, dan menikmati kehadiran teman-teman.

Ketenangan atau Jaku hanya akan tercapai setelah tiga konsep (Wa, Sei, Kei) ditemukan, dialami, dan dianut, sehingga akhirnya orang dapat menemukan ketenangan. Chanoyu merupakan salah satu gambaran kebersamaan antara anggota keluarga sebagai tuan rumah dan para tamu yang diundang. Upacara ini meningkatkan keakraban, kekeluargaan, dan keselaran dalam hidup bersama dan berdampingan.

Upacara minum teh dapat mencerminkan kepribadian dan pengetahuan sang tuan rumah. Hal tersebut meliputi tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi pada alat-alat minum teh, dan pengetahuan dalam meletakkan benda-benda seni dalam ruangan.

Benda-benda seni itu lukisan dinding (kakejiku), bunga (chabana), dan mangkok keramik yang disesuaikan dengan musim dan status tamu yang diundang. Tugas tuan rumah dalam menyediakan berbagai keperluan tersebut sebagai cermin kepribadian yang bertanggung jawab.

Filosofi ini dikenal dengan istilah Wabi. Makna lama dari Wabi adalah kesepian hidup di alam dan jauh dari masyarakat.

Interior ruang teh hanya akan berisi benda yang diperlukan untuk pertemuan unik tersebut. Hanya ada suara alam yang alami, dedaunan yang bergesekan terkena angin di luar, air menetes di pancuran, air mendidih, dan suara pembicaraan dengan tuan rumah.

Ternyata bukan hanya Jepang yang memiliki tradisi minum teh unik. Beda negara, beda pula tradisi minum teh yang berkembang. Di Inggris, misalnya, teh biasa dinikmati saat senja atau sore hari. Tradisi ini dikenal dengan istilah 'afternoon tea'. Bagaimana di negara lain?

Mari kita intip bagaimana tradisi minum teh di negara-negara yang juga memiliki makna religius, budaya dan tradisi turun temurun.

1. Tibet
Tibet punya cara unik dalam menikmati teh. Orang Tibet menyebutnya dengan 'po cha'. Teh bukan lagi diseduh, melainkan direbus selama beberapa jam layaknya masakan. Teh hitam Pemagul direbus kemudian ditambahkan susu, garam, dan butter yak.

Hasilnya, po cha lebih tampak seperti kuah sup yang kental. Sajian ini sangat pas untuk dicecap di tengah udara dingin Tibet.

2. Iran
Di Iran, teh hadir dalam berbagai kesempatan, mulai dari obrolan santai hingga pertemuan serius kalangan politisi. Sajian teh umumnya berwarna merah kecokelatan dengan rasa kuat.

Masyarakat Iran terbiasa tidak meminum teh murni. Pasalnya, teh hanya dituang hingga sepertiga gelas, untuk kemudian dicampur dengan air panas dan pemanis sesuai selera.

3. Maroko
Tradisi minum teh begitu lekat dalam kehidupan masyarakat Maroko. Mereka biasanya menikmati teh Touareg yang terdiri dari racikan daun mint dan teh hijau dilengkapi dengan gula sebagai pemberi rasa manis.

Saat ada tamu berkunjung, minum teh ibarat menonton atraksi. Tuan rumah atau umumnya kepala rumah tangga dengan terampil akan menuang teh dari teko bermoncong panjang ke gelas-gelas kecil di meja. Di Maroko, 'haram' sifatnya menolak sajian teh saat bertamu.

4. Selandia Baru
Perkenalan orang Selandia Baru pada teh berawal dari kedatangan misionaris Inggris. Tak ayal, teh pun kian menjamur. Keberadaannya bahkan menggeser jenis minuman lain di sana. Sejak abad ke-19, tren garden tea pun populer sebagai sarana berkumpul kaum sosialita.

Selandia Baru mengadopsi tradisi afternoon tea ala Inggris dengan sedikit perubahan. High tea ceremony adalah namanya. Sesuai namanya, acara minum teh pun dibalut dekorasi elegan serta kudapan menggoda selera.

5. Pakistan
Pakistan mengenal minuman noon chai, yang selalu jadi jamuan untuk tamu yang berkunjung. Minuman teh berwarna merah muda cantik ini terbuat dari campuran kacang pistachio, almond, garam, susu, dan rempah seperti kembang lawang, kayu manis, dan cardamon. Sedikit campuran baking soda membuat minuman berwarna merah muda.

Noon chai umumnya disajikan bersama kudapan khas Pakistan seperti kandir tchot, bakarkhani, dan kulcha.

6. Rusia
Pada masa sulit, tradisi menyeduh teh berkembang di Rusia. Adalah zakarva, kebiasaan orang Rusia menyeduh teh pada wadah berbahan metal yang disebut samovar. Masyarakat Rusia umumnya hanya menuang teh hingga seruas jari untuk kemudian ditambah air panas. Hal itu dilakukan untuk menjinakkan rasa pahit dan pekat dari teh.

7. Thailand
Teh di Thailand biasa disajikan dingin. Es teh ala Thailand bahkan kesohor hingga Indonesia dengan sebutan Thai Tea.

Teh diseduh dan disaring dengan sejenis kain. Campurannya terbilang unik dengan memadukan air jeruk, licorice, biji asam, bunga lawang, serta bahan-bahan lain sehingga menghasilkan rasa yang khas. Terakhir, es teh dibubuhi susu kental manis.

Es teh pun disajikan dengan gelas tinggi. Terkadang, bartender mengocok campuran teh hingga menciptakan buah pada permukaan minuman.

8. Argentina
Di Argentina dan sekitar Amerika Latin, orang mengenal 'yerba mate' atau teh herbal. Minuman ini disebut sebagai 'minuman para dewa'.

Teh disiapkan dalam wadah mirip vas dan diminum dengan sedotan khusus bernama bombilla. Wadah semacam ini bisa membuat teh tetap hangat dalam waktu lama.

9. Hongkong
Hongkong mengenal istilah 'pantyhouse tea'. Istilah ini agak mirip dengan pembuatan kopi ala Aceh.

Si peracik biasanya akan menggunakan semacam sarung berukuran kecil untuk menuang teh dan susu. Gerakan menuang dilakukan berkali-kali hingga memakan waktu sekitar 10-20 menit.

Ternyata teh tersebut bukan sekedar teh yang dituangi air panas, disajikan, lalu diminum, tetapi penuh makna dan filosofi hidup. ***




 
Berita Lainnya :
  • Bukan Hanya Jepang, Tradisi Minum Teh Juga Ada Diberbagai Negara
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved