BNEWS - Sekda Kampar Drs. H. Yusri, M. Si membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Identifikasi, Potensi dan Agenda Kolaborasi dengan BRIN. Pada saat yang sama juga dilaunching Pojok Inovasi Berbasis Aplikasi dengan nama Pojok Inovasi, Jum’at (21/10/2022).
Pojok inovasi ini bertujuan untuk memperluas penyebaran Informasi di seluruh SKPD, dan informasi tersebut dimasukkan melalui Website dan disebarkan ke seluruh SKPD di ruang lingkup Pemkab Kampar.
Menurut Yusri, aplikasi ini merupakan bukti meningkatkan nilai-nilai kearifan lokal Kabupaten Kampar, salah satunya dengan mencari Inovasi yang merupakan entitas dan simbol karakter, yang diambil dari salah satu kosakata bahasa daerah Kampar.
"Seperti Ocu Mapan (Optimalisasi Cara Untuk Meningkatkan Mandiri Pangan) dari Dinas Ketahanan Pangan, Apak Sigap (Aplikasi Siaga Benacana Kampar) dari Dinas BPBD Kampar," kata Yusri.
“Pemerintah Kabupaten Kampar telah memiliki inovasi berbasis aplikasi yang secara cepat menyebarluaskan Informasi di seluruh SKPD yaitu Pojok Inovasi," kata Yusri.
Menurutnya, dengan adanya inovasi di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diharapkan dapat lebih fokus dalam pelaksanaan tugas untuk penanganan masalah kemiskinan, stunting dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sekda Kampar juga mengatakan, melihat kondisi potensi sektor yang ada di kabupaten Kampar, diperlukan upaya pengembangan produk-produk untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar.
“Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kampar dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperkuat fungsi dan kedudukan iptek di daerah, sebagai landasan dalam perencanaan pembangunan," katanya.
Sekda juga mengatakan bahwa pada tahun 2022 berdasarkan penilaian Innovative Government Award, prediket Kabupaten Kampar adalah Inovatif.
"Dengan adanya pojok inovasi diharapkan tahun depan predikat Kabupaten Kampar menjadi “Sangat Inovatif” katanya.
Sementara itu Sekretaris Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (BRIN), Dr. Ing. Wiwiek Joelijani, MT memaparkan bahwa mulai tahun ini strategi penguatan peran BRIN terhadap Pemda mengikuti 3 target kegiatan.
"Target pertama adalah refocussing riset untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi. Kedua kegiatan pembangunan talenta SDM unggul di daerah dan ketiga adalah kegiatan yang berdampak ekonomi atau aktivitas iptek sebagai investasi jangka panjang," katanya.
Wiwiek juga mengatakan bahwa keberhasilan nasional tergantung kemajuan setiap pemerintah daerah, dalam menjalankan sistem otonomi daerah secara tepat, serta koordinasi yang intensif dengan pemerintah pusat.
"Salah satu upaya BRIN adalah dengan melakukan pendampingan pada pemerintah daerah. Pendampingan ini adalah proses pembuatan ekosistem inovasi daerah berbasis Science," katanya.
Sementara tujuan utama dalam pendampingan ini kata Wiwiek, Pemda dapat mengeluarkan berbagai macam kebijakan yang tepat, untuk peningkatan pendapatan anggaran daerah.**/dia
Komentar Anda :