BNEWS - Pasca rusuh suporter yang melakukan pengerusakan kursi di Stadion Utama Riau pada laga melawan PSMS Medan pekan lalu, Dinas Pemuda dan Olahraga Riau (Dispora) Riau meminta kepada pihak manajemen PSPS Riau untuk mengganti kursi yang rusak karena dibakar tersebut.

Mmenurut Kadispora Riau, Boby Rahmat, ada sebanyak 579 kursi yang rusak dan manajeman harus mengganti kursi tersebut sebelum digunakan untuk laga selanjutnya. Namun pihaknya tetap mendukung PSPS Riau menggunakan Stadion Utama.

“Ganti kursi yang rusak dan kita tidak persoalkan yang lain, masalahnya mereka juga sudah berupaya menggunakan stadion utama Riau, inikan karena perilaku suporter saja, dari sisi pendapatan kita sudah ada,” ujar Kadispora Riau, Senin (26/9/2022).

Menurut Boby, PSPS telah menyampaikan permintaan maaf kepada Pemprov Riau, karana kejadian tersebut memang di luar kendali mereka, ini ulah suporter.

"Ada sebanyak 579 kursi yang rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Kalau dikalikan harganya sekitar sebesar Rp500 ribu per kursinya, sekitar Rp289 juta semuanya,” ungkap Boby.

Dijelaskan Boby, untuk sementara penggunaan Stadion Utama oleh PSPS masih diberikan kesempatan. Hanya saja untuk suporter tidak diperbolehkan menggunakan tribun utara Stadion Utama. Atau menunggu hasil dari badan liga Indonesia, apakah PSPS Riau boleh tanpa penonton atau tidak, sesuai dengan sangsi.

PSPS Riau memang kembali menelan pil pahit pada laga lanjutan Loga II Indonesia, dengan menelan kekalahan untuk ketiga kalinya. Menjamu PSMS Medan dikandang sendiri PSPS dipermalukan dengan skor 3-4, Kamis (22/9/2022) di Stadion Utama Riau.

Akibat kekalahan tersebut suporter tidak terima dan mengamuk dengan merusak kursi serta membakar kursi yang ada di tribun utara Stadion Utama.**/xie