RUPAT, Hamparan Mutiara di Tepi Selat Melaka
Senin, 18-07-2022 - 09:34:14 WIB
Pantai Pesona Desa Teluk Rhu
TERKAIT:
   
 

.."Cihuiii"...Fauzan tak bisa lagi menahan luapan kegembiraan. Matanya berbinar menatap deburan ombak di atas pasir putih yang nun menghampar sepanjang penglihatan. Di kejauhan tampak pula kapal kargo dan tanker berbadan besar berlayar membelah birunya air laut.

Pulau Rupat, yang berada di Kabupaten Bengkalis, memang sungguh mempesona. Murid kelas 9 di sebuah sekolah di Gobah, Pekanbaru, ini tidak menyangka kalau Provinsi Riau juga memiliki kawasan wisata yang sangat indah.

"Tak kalah dengan pantai di Sumbar dan juga Sumut," katanya.

Seperti Bali yang memiliki Pantai Kuta, Sanur, dan Legian, di Rupat juga setidaknya ada lima deretan pantai yang sangat menawan. Pantai Ketapang, Pantai Tanjung Medang, Pantai Teluk Rhu, Pantai Tanjung Lapin, dan Pulau Beting Aceh.

Seluruh pantai ini berpasir putih yang menghampar sejauh mata memandang. Bahkan Beting Aceh merupakan pulau seluas dua hektare yang dikelilingi pasir putih bersih. Di tengahnya tumbuh berjejer pohon cemara laut, membuat corak ragam lingkungan tampak kian kontras.

Pemandangan sangat indah lebih terasa lagi saat matahari terbit. Nun di pulau seberang, di Semenjung Malaysia, yang hanya berjarak 40-an kilometer, tampak menyembul sang surya dengan rona demikian menawan. Menjadi lukisan yang menarik apalagi dipadu dengan sampan-sampan nelayan yang tertambat di pantai berpasir putih. Keindahan yang sama juga terlihat saat matahari tenggelam di bagian barat. Betul-betul menggairahkan.

Tentu saja pulau seluas 1.500 kilometer persegi ini tak hanya mengandalkan pantai berpasir putih dan laut yang membiru jernih semata. Di sini juga ada kesenian khusus yang mungkin hanya satu-satunya di dunia. Tarian zapin api. Yakni, menari-nari di atas bara api sambil diiringi alunan gambus dan gebane (rebana). Pertunjukan malam hari yang begitu sakral dan menakjubkan.

Perjalanan laut dari Dumai menuju pulau idaman ini sangat mempesona. Begitu memasuki lorong Selat Rupat, aneka ragam pepohon mangrove nampak tumbuh dengan suburnya di pulau-pulau kecil Mampu, Payung, dan beting Jentileh. Menjelang masuk ke mulut Selat Rupat Utara, ada pulau
Burung, Kemunting, Babi yang bersebelahan dengan zona internasional tempat lalu lalang kapal-kapal besar. 

Sebuah vihara megah di Pulau Atong menyambut kedatangan tamu di obyek wisata ini. Deretan perahu nelayan dengan bendera warna-warni menjadikan suasana semakin semarak. Rumah penduduk tertata rapi di sepanjang kiri kanan jalan. Pohon jambu dan mangga tumbuh dengan subur di halaman. Penghuni di sini campuran antara warga asli dengan keturunan Tionghoa.

Memasuki pantai Tanjung Punak terdapat kawasan Vila Anting Putri. Menurut Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, konsep vila ini persis seperti di pantai Kuta Bali. Yakni, perpaduan kemewahan pelayanan vila, kedamaian dan kegagahan alam. Keberadaan vila ini turut menambah jumlah kamar dari hotel yang sudah ada.

Tak bertepuk sebelah tangan, kata Bagus, komitmen pemerintah untuk memajukan obyek wisata Rupat disambut oleh kepedulian warga tempatan membangun vila dengan biaya sendiri. "Ini merupakan investasi yang membahagiakan karena akan menjadi langkah bertahap menuju lengkap dan padu-serasinya wisata alam Rupat," tambahnya.

Pulau Rupat kini memang kian dikenal. Sejak dibukanya jalur pelayaran dari Dumai, pulau yang jauh lebih besar dari Pulau Bengkalis ini semakin terbuka dari keterisoliran. Meskipun, sejak dulu warga setempat telah memiliki perhubungan yang erat dengan saudaranya di Semenanjung Malaysia. Hanya dipisahkan Selat Malaka, yang sekitar sejam pelayaran dengan speedboat.

Berdatangannya petani sawit juga turut mengambil andil dalam meramaikan Rupat. Apalagi setelah dibukanya jalur penyeberangan kapal Ro Ro, untuk meyeberangkan kendaraan bermotor. Kini setiap hari tampak truk-bermuatan sawit menyeberang menuju pabrik kelapa sawit (PKS) di Dumai. Sebaliknya, pedagang sayur dengan sepedamotor bermuatan penuh pun pada pagi hari datang menyusuri pulau ini.

Kawasan Strategis Pariwisata

Kabupaten Bengkalis di bawah pimpinan Bupati Kasmarni, memang sudah bertekad dengan komitmen membangun pulau Rupat sebaik mungkin. Selain bergandengan tangan dengan Pemerintah Provinsi Riau, juga terus menjalin kontak dengan Pemerintah Pusat. Maklum, Pulau Rupat sudah resmi sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Seperti tercantum dalam Peraturan Presiden (PP) nomor 50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025. 

"Status KSPN ini sudah berumur 10 tahun. Maka tugas kita bersama untuk selalu nyinyir dan tak jengah menjolok mengetuk pintu pemerintah di Jakarta," kata Bagus Santoso, Wakil Bupati Bengkalis.

Ia mengakui pembangunan di pulau wisata ini memang masih dilaksanakan secara beringsut sesuai anggaran yang tersedia. Seperti akses jalan dari Pelabuhan RoRo Batu Panjang sampai Tanjung Medang hingga kini terus dilakukan. Meskipun, ironisnya, jalan aspal yang sudah selesai sebagian rusak lagi akibat dilindas truk pengangkut buah sawit yang sarat muatan.

Fasilitas umum kesehatan, air bersih, dan sarana penunjang wisata, tambah Wabup Bagus, juga terus diupayakan dengan segala daya upaya. Selain memberikan support, pasangan Kasmarni, Bagus Santoso (KSB) ini juga tancap gas menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Alhamdulillah, ini mendapat respon sangat baik."Kehadiran pemerintah menandakan adanya perhatian dan kasih sayang antara pemimpin dan rakyat," ujar Bagus.

Dalam Musrenbang Provinsi Riau beberapa waktu lalu, Pemkab Bengkalis juga menyampaikan usulan bernas. Meminta dan mendorong pembangunan jembatan Dumai - Rupat. Menurut Bagus, ini langkah yang strategis. Karena in line dengan berfungsinya jalan tol Pekanbaru - Dumai. "Akses ini memberi peluang besar dan berkah bagi Kota Dumai dan Pulau Rupat," kata Bagus.

Alangkah tepatnya bila Pemkab Bengkalis juga mengincer para calon wisatawan di negeri seberang, yang hanya berjarak 40-an kilometer. Tak hanya dengan menjual obyek wisata semata. Tapi juga menawarkan hubungan kekerabatan sesama orang Melayu yang telah terjalin sejak dahulu kala.

Rupat pun dapat menawarkan kuliner khas Bengkalis. Seperti berbagai variasi makanan dari ikan terubuk. Lebih mantab lagi kalau durian Bengkalis yang pulen itu bisa jadi ikon buah-buahan. Kalau jeli melihat pasar, maka tak kan sulit untuk mendulang ringgit dari negeri jiran ini. Begitu juga menjaring wisatawan dari Pekanbaru sekitarnya. Semoga.**/irwan e. siregar




 
Berita Lainnya :
  • RUPAT, Hamparan Mutiara di Tepi Selat Melaka
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved