JAKARTA - Banyaknya permintaan dari Warga Negara Indonesia (WNI) dan pekerja migran yang ingin kembali ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19, membuat pemerintah melakukan upaya repatriasi atau kembali ke tanah air dengan memfasilitasi penerbangan.

Di Brunei Darussalam, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan telah melakukan 4 gelombang repatriasi. Pada Minggu (5/7/2020) KBRI membantu pemulangan 250 WNI dalam repatriasi gelombang ke-5.

Sebelumnya KBRI telah memfasilitasi penerbangan khusus pertama ke Jakarta pada 1 Mei 2020, penerbangan kedua ke Jakarta pada 15 Mei 2020, penerbangan ketiga ke Surabaya pada 17 Mei 2020, dan penerbangan keempat ke Jakarta pada 21 Juni 2020.

Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko, mengatakan bahwa akan direncanakan penerbangan khusus ke-6 mengingat masih banyaknya permintaan dari WNI dan pekerja migran yang bekerja di Brunei untuk kembali ke tanah air.

"Hasil survei yang dilakukan KBRI Bandar Seri Begawan menunjukkan terdapat sekitar 300 lebih WNI yang berkeinginan kembali ke Indonesia," ujarnya, dikutip dari Antara.

Sejak penerbangan khusus untuk pemulangan WNI gelombang pertama, sebanyak 666 WNI dari Brunei telah dibantu kembali ke Indonesia. Kelima penerbangan khusus itu dilakukan atas kerja sama dengan Royal Brunei Airlines. Para WNI yang dipulangkan sebagian besar adalah pekerja yang telah habis masa kontraknya. Pada penerbangan gelombang ke-5, KBRI juga memulangkan 6 WNI yang sakit.

"WNI yang pulang telah dibekali sarung tangan, masker, dan surat keterangan jalan. Selain itu, kepada setiap WNI juga diberikan kartu kuning (Health Alert Card) dari Kementerian Kesehatan RI," terang Sujatmiko.

Para WNI tersebut setibanya nanti di Indonesia diwajibkan untuk menjalani prosedur penanganan Covid-19, termasuk rapid test dan karantina 14 hari.**