Tiada Makhluk yang Mampu Datangkan Musibah dan Kebaikan, Hanya Allah SWT
Senin, 14-02-2022 - 07:31:28 WIB
Alquran
TERKAIT:
   
 

BNEWS - Firman Allah SWT dalam surat Yunus ayat 107, yang artinya; "Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Yunus: 107)

Ayat ini menegaskan keesaan Allah dalam memelihara hamba-Nya. Hanya Allah yang kuasa menghilangkan kesulitan hidup atau kemudaratan yang sedang menimpa hamba-Nya, baik kesulitan karena kekurangan harta, karena terganggunya kesehatan atau perlakuan yang tidak adil dari orang lain.

Tetapi segala kesulitan yang menimpa seorang hamba tentu ada sebabnya dan sebab itu diciptakan Allah sebagai ujian bagi manusia, apakah mereka benar-benar berserah diri kepada Allah atau tidak, apakah manusia mau belajar dari kesalahannya atau tidak.

Manusia yang berpikir dan mau belajar dari pengalamannya yang lalu akan dapat mengetahui sebagian sebab-sebab itu, dan dia menghindari sebab-sebab tersebut.

Misalnya dalam soal kesehatan. Pengalaman manusia nengajarkan, bakteri tertentu yang menghinggapi tubuh dapat menjadi sebab bagi datangnya penyakit tertentu. Karena itu manusia menjaga dirinya dari bakteri tersebut.

Demikian pula dalam bidang kehidupan lainnya. Jika manusia mengalami kesulitan tentu ada sebab-sebabnya dan sebab-sebab itu berada dalam lingkungan mereka sendiri. Kewajiban manusia adalah mencari sebab sambil berdoa kepada Allah dengan sepenuh hati serta tawakal kepada-Nya.

Sesudah menyebutkan tentang kesulitan hidup yang menimpa manusia, Allah menyebutkan pula tentang kenikmatan dan kesenangan manusia. Kesenangan dan kelapangan hidup ini, Allah menyatakan bahwa jika Dia berkehendak dengan iradat-Nya melimpahkan kenikmatan kepada manusia, maka tidak seorangpun yang dapat menghambatnya.

Kebahagiaan dan kesenangan itu adalah karunia-Nya kepada hamba-Nya dan menurut iradat-Nya. Apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi, dan Allah tidak terikat kepada suatu sebab dalam memberikan kesenangan dan kebaikan.

Karunia Allah atas hamba-Nya berdasarkan keluasan rahmat-Nya. Allah Maha Pengampun, mengampuni segala dosa orang-orang yang bertaubat, dan dosa orang kafir yang kemudian beriman kepada-Nya sebelum ajal tiba. Allah Maha Pengasih, mengasihi orang-orang beriman dan Dia tidak menyiksanya bila dia bertaubat dari dosanya.

Pengampunan dan kasih sayang-Nya meliputi seluruh umat manusia. Karena rahmat-Nya itu pula, maka tidak semua kejahatan di dunia ini dijatuhi siksaan tetapi menundanya sampai waktu tertentu.

Allah SWT berfirman dalam surat Fathir ayat 45, yang artinya: "Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satupun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan. Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya".**/zie/sumber: Republika




 
Berita Lainnya :
  • Tiada Makhluk yang Mampu Datangkan Musibah dan Kebaikan, Hanya Allah SWT
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved