BNEWS - "Tolong lah Pak Wali, kami tidak mencari kaya, kami cuma cari makan. Jangan gusur kami,” teriak seorang pedagang saat terjadi penggusuran pedagang di Pasar Agus Salim Pekanbaru, samping Plaza Sukaramai Trade Center (STC) atau lebih dikenal dengan pasar pusat Pekanbaru.
Pedagang yang sebagian perempuan ini membentuk blokade di antara Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Agus Salim Pekanbaru, melindungi lapak dagangan mereka.
Tetapi alat berat yang telah disiapkan tetap saja melakukan pembongkaran lapak pedagang. Terlihat petugas di lokasi sebagian menghalangi pedagang agar tidak mendekat ke lokasi. Bahkan kemudian terjadi saling lempar apa saja antara pedagang dan Satpol PP Pekanbaru.
Menurut pedagang, sudah lebih 20 tahun mereka berdagang di sana tetapi kenapa baru sekarang tempat tersebut akan dijadikan Ruang Hijau Kota.
Menurut seorang pedagang, memang rencana penggusuran itu telah mereka terima dalam secarik surat dari Satpol PP Pekanbaru Nomor 301/POL-PP-PUD/1303/2021 tentang perintah bongkar sendiri lapak lapak yang ada di ruas Jalan H Agus Salim, karena kawasan tersebut akan dijadikan Ruang Hijau Kota Pekanbaru.
Sementara Kepala Bidang Ops Satpol PP Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra, Rabu (17/11/2021) kemarin mengatakan bahwa pihaknya sudah melayangkan surat perintah pembongkaran mandiri kepada pedagang.
Dalam surat itu pedagang diminta membongkar lapak mereka secara mandiri dalam kurun waktu 1 x 24 jam. dan mereka akan direlokasi ke tempat yang telah disediakan pemerintah kota Pekanbaru.
"Jika pedagang tidak melakukan pembongkaran lapak secara mandiri, maka pembongkaran bakal dilakukan tim Yustisi Kota Pekanbaru," katanya.
Sementara itu Syafri, Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia (APSI) Pasar H Agus Salim Pekanbaru mengatakan, jika memang akan digusur, mengapa Pemko Pekanbaru masih melakukan pungutan retribusi sebesar Rp2.000,- ditambah uang sampah Rp2.000,- per hari.
Syafri sangat kecewa terhadap keputusan Pemko Pekanbaru itu. Apalagi, di saat perekonomian berangsur angsur baru mulai menggeliat setelah 2 tahun vakum akibat dampak Covid-19.
Menurutnya, memang Pemko Pekanbaru sudah menyiapkan lahan berdagang yang baru. Tetapi lokasinya tidak represtatif dan kios yang dibangun cuma sekitar 98 unit.
''Padahal Pedagang di sini jumlahnya lebih kurang 500 orang,'' kata Syafri."*/zie
Komentar Anda :