BNEWS - Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto didampingi beberapa Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar, hadir pada pembukaan Festival Hak Azasi Manusia (HAM) di Semarang, Jawa Barat (Jabar).

Festival HAM ini dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) Mahfud MD secara virtual dari Kantor Kementerian Menko Polhukam, Rabu (17/11/2021).

Pembukaan Festival HAM ini juga dihadiri oleh Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Badan Perlindungan Saksi dan Korban, Hasto Atmojo, Ketua Dewan Pengurus INFID Dian Kartika Sari, Deputi V Kantor Staf Kepresidenan RI Jaleswari Pramodawardhani dan Duta Besar Belanda, Canada, Norwegia, dan Inggris.

Festival HAM 2021 di Semarang mengangkat tema "Bergerak bersama memperkuat kebinekaan, inklusi dan resiliensi".

Usai acara Bupati Kampar mengatakan merasa bersyukur karena Pemkab Kampar diundang oleh Komnas HAM beserta Pemerintahan Kota semarang yang berkerjasama dengan KSP dan INFID, dalam Festival HAM.

"Berkaitan dengan HAM, Pemerintah Daerah tentunya terus mendukung terutama tentang bagaimana melakukan kesetaraan hidup untuk penerapan HAM itu sendiri, untuk membangun negeri yang sejuk, damai dan sejahtera dalam rangka memperkuat kebhinekaan, inklusi dan Realisensi," kata Catur.

Menurut Catur, kita harus mempunyai sikap yang terbuka, ramah, meniadakan hambatan serta saling menghargai dan merangkul setiap perbedaan. Kebhinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia tercermin dari keragaman, suku, ras, agama yang kemudian bagaimana kita bersatu padu untuk bersama-sama membangun negeri ini.

"Ini selaras dengan apa yang telah kita bangun bersama di Kampar yakni “Basamo Mambolo Nagoghi” dimana antara Pemerintah, Ninik Mamak dan Alim ulama secara bersama bersatu membangun negeri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing," kata Catur.

Tentang inklusi, Bupati Kampar mengatakan, sebagai masyarakat kita harus mampu menerima berbagai bentuk keberagaman dan keberbedaan serta mengakomodasinya ke dalam berbagai tatanan maupun infrastruktur yang ada di masyarakat itu sendiri.

"Bentuk perbedaan dan keberagaman diantaranya adalah keberagaman budaya, bahasa, gender, ras, suku bangsa, strata ekonomi, serta termasuk juga didalamya adalah keberbedaan kemampuan fisik dan mental yang selanjutnya kita sebut juga dengan disabilitas," ujar Catur.**/rus