Viral Langit Terbelah di Pacitan, BMKG; Kemungkinan Itu Awan Gulung
Sabtu, 07-08-2021 - 21:33:19 WIB
BNEWS - Fenomena alam 'Langit Terbelah' di Pacitan viral. Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik yang diunggah ke YouTube itu terlihat awan putih membentuk garis dari ufuk selatan hingga berakhir di orbit matahari.
Meski hanya berlangsung puluhan menit namun pemandangan langka itu sempat menyita perhatian warga. Sebagian warga menganggapnya perisitiwa biasa. Namun tak sedikit pula yang mengaitkannya dengan pertanda tertentu. Seperti halnya berakhirnya pandemi maupun potensi gempa.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Sabtu (7/8/2021) dalam akun Instagram pribadinya menyebut, dugaan pertama, kejadian itu merupakan roll cloud atau awan gulung.
Memang jenis awan tersebut termasuk langka. Namun beberapa kali terjadi di sejumlah tempat. Itu terjadi karena ada pertemuan dua masa udara dengan kelembaban atau kandungan uap air yg berbeda.
"Dua hal yang mungkin, dipengaruhi oleh pertemuan angin regional dengan angin laut/darat atau terbentuk pada garis front dua masa udara yang berbeda kandungan uap airnya," sambungnya.
Adapun kemungkinan dugaan kedua, awan terbentuk oleh contrail pesawat jet. Namun biasanya diameter jejaknya relatif kecil dengan garis awan lebih kuat dibanding latar langitnya. Contrail umurnya sangat pendek. Lazimnya hilang dalam hitungan menit dan bentuknya mirip awan cirrus.
Daryono memastikan awan membentang yang disebut membelah langit itu merupakan fenomena atmosferik biasa. Pun bukan merupakan pertanda akan terjadi sesuatu yang luar biasa. Seperti halnya akan terjadi gempa besar atau bencana lainnya.
Selama ini, imbuh dia, memang sebagian masyarakat ada yang menduga bahkan percaya keterkaitan antara bentuk awan lurus di langit dengan pertanda akan terjadi gempa. Hanya saja, dugaan itu masih sangat spekulatif. Pasalnya belum ada kajian ilmiah yang membuktikan kebenarannya. Demikian pula belum terbukti secara empiris.
"Untuk itu kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan isu yang berkembang dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pesan Daryono.**/sumber: detik.com
Komentar Anda :