Benteng Merah, Saksi Bisu Kejayaan dan Kejatuhan Islam Masa Lalu di India
Sabtu, 17-07-2021 - 12:25:28 WIB
Benteng Merah
TERKAIT:
   
 

BNEWS - Red Fortress (benteng merah) berdiri diam dan kokoh di sudut kota Delhi, India. Red Fortress merupakan sebuah bangunan megah warisan peninggalan Islam di India dan saksi bisu kejayaan sekaligus kejatuhan Islam masa lalu di India.

Benteng Merah dibangun pada tahun 1638 atas perintah penguasa Dinasti Mughal ketujuh, yakni Sultan Shah Jahan suami dari Mumtaz Mahal, yang saat meninggal dibuatkan makam megah oleh sang suami dan bangunannya terus dipelihara hingga saat ini, yakni Taj Mahal.

Setelah Muntas Mahal meninggal, Sultan Shah Jahan memindahkan pusat pemerintahannya dari Agra ke Delhi dan membangun kota baru yang dinamai Shahjanabad, sebagai ibu kota pemerintahan Mughal. Istana baru juga didirikannya di daerah yang terletak di antara perbukitan Aravalli dan Sungai Yamuna.

Di dalam kompleks benteng yang dibangun selama 10 tahun tersebut, terdapat bangunan istana raja berhiaskan beragam lukisan, paviliun, tempat ibadah, tempat tinggal istri dan selir raja, serta taman.

Ada pula ruang terbuka berukuran besar bernama Diwan Aam atau Bangsal Umum yang biasa digunakan raja untuk menemui para tamunya dari kalangan masyarakat umum.

Ada juga Diwani Khas atau Bangsal Pribadi yang digunakan raja untuk menerima kunjungan tamu kerajaan. Ruangan berhiaskan marmer, ukiran bunga, dan tatanan batu semimulia itu berukuran cukup besar, tapi tertutup.

Pembangunan Benteng Merah melibatkan banyak arsitek serta seniman tersohor pada zamannya. Pekerja yang terlibat pun mencapai ribuan orang dengan keterampilan tinggi dalam bidang arsitektur.

Tidak heran, bila benteng ini dianggap simbol kejayaan arsitektur sekaligus kekuasaan Dinasti Mughal. Karya seni yang tampak pada keseluruhan bangunan merupakan bagian dari karya seni Eropa, Persia, dan India.

Dinamakan Benteng Merah sebab dinding raksasanya berbahan batu pasir merah yang melingkari kedelapan sisinya. Dinding itu memanjang dari ujung Shahjanabad dengan total panjangnya menembus 2,5 kilometer serta tinggi bervariasi antara 16 meter sampai 33 meter.

Benteng Merah mempunyai dua pintu gerbang, yaitu Lahore Gate yang menjadi pintu utama dan Delhi Gate. Bila masuk dari Lahore Gate, bisa langsung melihat Mina Bazaar atau Chatta Chowk yang merupakan pasar kecil pada masa itu.

Bangunan yang dikelilingi 14 gerbang ini memiliki sejarah panjang, bahkan juga menjadi saksi berakhirnya Dinasti Mughal pada 1857. Ketika itu, Inggris menggulingkan kekuasaan Sultan Bahadur Shah Zafar seusai pemberontakan Sepoy. Bahadur kemudian diadili di Benteng Merah.

Selama di bawah kekuasaan Inggris, kompleks Benteng Merah digunakan sebagai Markas Besar Angkutan Darat Kerajaan Inggris Raya. Hingga India meraih kemerdekaannya pada 1947, benteng tetap dikuasai Angkatan Darat India sampai 2003.

Barulah sekitar Desember 2003, Angkatan Darat India menyerahkan pengelolaan Benteng Merah kepada Departemen Pariwisata India. Sejak saat itu, banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, bisa berkunjung langsung ke sana.

Selanjutnya pada 2007, Benteng Merah resmi ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia yang dilindungi oleh United Nations of Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), karena bangunan tersebut dinilai memiliki nilai historis tinggi serta keindahan arsitektur yang dalam.**/zi/sumber:ihram.co.id




 
Berita Lainnya :
  • Benteng Merah, Saksi Bisu Kejayaan dan Kejatuhan Islam Masa Lalu di India
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved