Perempuan yang Mendahului Zaman
Novel Sejarah Tentang Pendiri Diniyah Puteri Padang Panjang
Rabu, 25-11-2020 - 11:51:43 WIB
TERKAIT:
   
 

PADANG - Kisah pendiri Diniyah Puteri Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah (1900-1969), dijadikan novel yang ditulis oleh Sastrawan Sumbar Khairul Jasmi dengan judul "Perempuan yang Mendahului Zaman".

Jatuh bangun Rahmah mendirikan sekolah untuk perempuan di tengah keterpurukan keadaan pada zaman penjajahan Belanda yang membuat pemerintah Belanda ketar ketir, diceritakan dengan bahasa yang "rancak" mengalir.

Semangat Pendiri Diniyah Puteri Padang Panjang yang tak pernah padam demi kaum perempuan, semacam pemberontakan ketika dominasi laki-laki jauh lebih bebas untuk mendapatkan pendidikan, dikisahkan dengan apik, menjadi contoh teladan untuk perempuan masa kini.

Sampai saat ini, ketika sekolah untuk perempuan bermunculan, masih berbondong-bondong orang tua mengantar puteri-puteri mereka ke Diniyah Puteri Padang Panjang dari seantero negeri, dengan harapan agar menjadi perempuan sejati, ibu bagi generasi masa depan.

Perempuan adalah tiang sebuah negara. Kokohnya perempuan, kokohnya negara. Itulah beberapa semangat yang tak pernah padam dari Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah.

Lika-liku cerita Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah (1900-1969), sangat hidup dalam novel yang ditulis oleh Sastrawan Khairul Jasmi ini. Ini novel kedua di tahun 2020, menyusul serial tokoh pendidikan Islam sebelumnya, berjudul Inyiak Sang Pejuang (ISP) yang juga beredar pada awal 2020.

ISP bercerita tentang kisah Syeikh Sulaiman Arrasuly, pendiri Madrasyah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang dan pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti). Perti adalah Ormas yang diperhitungkan di masa jayanya dalam sosial politik, seperti halnya Nahdhatul Ulama (NU) di Jawa, Muhammadiyah (Jogjakarta), Al Wasliyah (Medan), Nahdhatul Wathan (NW) di Mataram dan Alkhairaat di Palu (Sulteng).

“Saya menulis novel Perempuan yang Mendahului Zaman ini ketika perintah di rumah saja datang dari pemerintah dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar, dengan datangnya wabah Covid-19, sejak bulan Maret 2020,” ungkap Khairul Jasmi.***




 
Berita Lainnya :
  • Novel Sejarah Tentang Pendiri Diniyah Puteri Padang Panjang
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved