Kehilangan Penciuman Guru Ini Tetap Memaksa Mengajar, 37 Orang Terpapar Covid-19
Senin, 07-06-2021 - 19:33:28 WIB
TERKAIT:
   
 

BNEWS - Seorang guru memaksa tetap mengajar, meskipun sedang sakit dengan  anosmia atau indra penciuman tidak berfungsi, yang diketahui salah satu gejala penyakit Covid-19. Akibatnya, terjadilah klaster Covid-19 SMAN 4 Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), tempat sang guru mengajar.

Menurut Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Wilayah 13 Jateng, Zumrotul, meskipun mengalami gejala Covid-19, yang bersangkutan tidak memberikan laporan kepada sekolah maupun kepada Disdik setempat. Bahkan, dia bekerja seperti biasa dan berkumpul dengan rekan-rekannya di sekolah.

"Sebanyak 37 guru dan tenaga kependidikan di SMAN 4 Pekalongan terkonfirmasi positif Covid-19. Data ini diperoleh dari hasil tes swab PCR yang digelar tiga kali di sekolah itu," katanya.

Akhirnya kata Zumrotul Senin (7/6/2021) Disdik memutuskan untuk dilakukan WFH dan isolasi mandiri mulai tanggal 2 hingga 11 Juni 2021 mendatang.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengatakan, terkait klaster di SMAN 4 Pekalongan memang diawali dari adanya satu guru yang dalam kondisi sakit, tapi tetap masuk bekerja.

Awalnya, karena mengalami gejala anosmia, yang bersangkutan bersama dua guru lain yang telah kontak erat diminta kepala sekolah setempat untuk melakukan swab test PCR pada 25 Mei. Hasilnya, ketiga orang tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Petugas menelusuri kontak erat ketiga guru tersebut. Pada 28 Mei kembali dilakukan swab test PCR terhadap tujuh guru lain dengan hasil satu orang positif Covid-19.

Selanjutnya dilakukan pengembangan kembali dengan kesepakatan melakukan swab test PCR terhadap 56 guru dan tenaga kependidikan lain pada 31 Mei. Hasilnya 33 orang dinyatakan positif Covid-19. Total terdapat 37 guru dan tenaga kependidikan yang positif Covid-19.

"Saat ini masih ada pengembangan kembali karena ada beberapa guru yang belum melakukan swab," katanya.

Pihaknya juga meminta kepada guru dan tenaga kependidikan yang positif Covid-19 namun tak bisa melakukan isolasi mandiri agar bisa melakukan isolasi di Gedung Diklat.

"Memang tidak semuanya dari Kota Pekalongan. Ada 27 orang asal Kota Pekalongan sehingga untuk lainnya juga akan kami koordinasikan. Tidak menutup kemungkinan, kami juga akan melakukan pengembangan dengan mengidentifikasi keluarga masing-masing," ujarnya, dilansir Inews.Id.

Wali Kota Pekalongan Ahmad Afzan Djunaid mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi kasus klaster SMAN 4. Aktivitas keluarga penderita dibatasi dengan melakukan isolasi mandiri di rumah.**/ara




 
Berita Lainnya :
  • Kehilangan Penciuman Guru Ini Tetap Memaksa Mengajar, 37 Orang Terpapar Covid-19
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved