Ganjar yang Terganjal, Survei: Karir Politik Gubernur Jateng di PDIP di Ujung Tanduk
Senin, 24-05-2021 - 10:17:26 WIB
Ganjar Pranowo
TERKAIT:
   
 

BNEWS - Perseteruan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa tengah (Jateng) dengan Puan Maharani semakin panas. Terbaru, Ganjar tidak diundang ke acara PDIP Jateng yang dihadiri Puan Maharni.

Direktur Esekutif Indonesian Presidential Studies (IPS)-Jakarta, Nyarwi Ahmad, Senin (25/5/2021) mengatakan, melihat kondisi ini, karir politik Ganjar Pranowo di PDI Perjuangan sedang di ujung tanduk.

Nyarwi melihat dari perspektif pemasaran politik, menarik untuk dicermati di balik peristiwa fenomenal tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di wilayah kekuasaannya sendiri.

Berdasarkan data survei IPS awal bulan April 2021 untuk 30 nama calon presiden, menunjukkan bahwa elektabilitas Pranowo sebesar 14,4 persen. Elektabilitas ini berada di urutan no dua setelah Prabowo (25,4 persen).

Dalam bursa calon wakil presiden, untuk 30 nama, Pranowo juga berada di urutan nomor 3, yaitu 8,3 persen setelah Anies Baswedan (12,8 persen). Tingkat elektabilitas ini juga tidak banyak mengalami perubahan untuk survey dengan 18 dan 10 nama calon presiden-wakil presiden.

"Tetapi potensi elektabilitas Pranowo ini bisa tidak akan bermakna, jika dia gagal mendapatkan dukungan internal dari pimpinan PDI Perjuangan," kata Nyarwi.

Dalam acara di Jateng tersebut, Puan Maharani menyindir pemimpin jangan hanya asyik di media sosial saja tapi yang langsung turun ke bawah. Sementara Ketua PDIP Jateng, Bambang Wuryanto, menuding Ganjar keterlaluan karena terlampau agresif bermanuver maju Pilpres.

"Itu kan jeruk makan jeruk. Teman makan teman," katanya.

Karena itu Nyarwi Ahmad mengatakan, meski memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi, Ganjar berpotensi kehilangan peluang untuk mendapatkan tiket dari PDI Perjuangan agar bisa masuk dalam bursa Pemilu 2024 mendatang.

"Sebagaimana yang dipotret sejumlah lembaga survei, termasuk IPS, Ganjar selama beberapa bulan terakhir makin populer dan tingkat elektabilitasnya juga cukup tinggi melampau deretan sejumlah publik figur dan para tokoh pimpinan partai, termasuk Puan Maharani sendiri," ujar Nyarwi.

Nyarwi juga menyatakan, kritik yang disampaikan Wuryanto ke Pranowo, agar Pranowo tidak terlalu ambisius masuk dalam bursa calon presiden 2024, sepertinya dapat dibaca sebagai peringatan bagi semua kader PDI Perjuangan yang saat ini menjadi pejabat publik.

"Hal ini secara khusus ditujukan kepada kader-kader memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi, agar lebih mampu ‘memasarkan’ parpolnya, bukan sekedar ‘memasarkan’ dirinya saja," katanya.**/ara






 
Berita Lainnya :
  • Ganjar yang Terganjal, Survei: Karir Politik Gubernur Jateng di PDIP di Ujung Tanduk
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #3 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved