Menjemput Asa di Ujung Senja, TNI Wujudkan Kemanunggalan Bersama Rakyat Rabu, 12/06/2024 | 18:22
BNEWS - Ufuk barat merona, tanda senja mulai tiba. Langit terbakar warna jingga dan ungu, menyapa perlahan, kelembutan alam pun tiba. Angin berbisik diantara pepohonan, daun-daun bergoyang merespon dengan gemulai, suara riaknya menghanyutkan hati yang resah.
Dalam senja disaksikan keindahan suram, cahaya meredup memeluk jiwa, menyatu dengan ketenangan, menatap keheningan. Asa menjemput di ujung senja. Terkasih telah berpulang, seorang wanita tua tertatih dengan tongkat kayu lapuk sebagai teman setia, mungkin sampai ajal menjemput.
Wanita tua itu, Seorang nenek berusia 67 tahun, bernama Nurhayati, berumah di Kampung Tarandam RT 04 RW 03, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Dia tinggal sendirian di gubuk kayu reyot. berlantai dan berdinding papan yang sudah lapuk digerogoti rayap dan usia. Atapnya banyak yang bolong. Ketika ada hujan dan angin, gubuk itu bocor.
"Sudah tidak layak huni. Atap banyak yang bocor dan berkarat, kalau kena angin seluruh bangunan rumah bergoyang, seperti mau roboh. Belum lagi kalau banjir. Dinding pun harus dilapisi dengan seng bekas. Pintu kamar ditutup dengan karung yang dirobek berguna sebagai jendela," ujar lansia yang telah menempati rumah tersebut sejak berusia empat tahun.
Nenek Nurhayati menceritakan, tanah tersebut merupakan warisan dari kedua orang tuanya sejak tahun 1950-an, zaman penjajahan Belanda. Tidak hanya itu, di gubuknya pun tidak ada kamar mandi, sehingga keperluan MCK harus berjalan kaki ke sungai Siak. Sebab letak rumahnya dekat dengan sungai Siak.
"Kalau hujan bocor, mau perbaiki nggak ada biaya, buat makan saja kembang kempis," ujar nenek Nurhayati.
Membahas kehidupan masyarakat dari dahulunya, memang sungai Siak dimanfaatkan untuk bermukim. Adanya bangunan rumah tentu berdampak pada hadirnya prasarana seperti jamban, tempat mandi dan mencuci pakaian maupun peralatan rumah tangga baik bersifat komunal maupun individu.
Pemanfaatan air sungai Siak oleh warga setempat yang tinggal di tepian sungai Siak, juga untuk air baku dalam memenuhi keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK). Selain itu, pemanfaatan lainnya untuk air minum.
Proporsi masyarakat yang memanfaatkan sumur perigi atau pompa cukup besar untuk air minum, yang secara tidak langsung bersumber pada kondisi air sungai Siak. Apabila musim hujan atau ketika air sedang pasang, air tersedia banyak.
Pada musim kemarau, ketersediaan air mulai menyusut bahkan mengering, sehingga banyak masyarakat kemudian memanfaatkan air sungai Siak untuk memenuhi kebutuhan air minum.
Nenek Nurhayati juga menceritakan bahwa suasana pada malam hari hanya diterangi dengan lampu togok minyak tanah yang diletakan di atas meja bulat kecil. Jarak rumah dengan tetangga sekitar 200 meter karena rumah masih sedikit.
"Bahkan pada tahun 1980-an belum ada aliran listrik yang masuk. Di sini kelam dan gulita," kata nenek Nurhayati.
Sejak tahun 2003 silam, kata Nenek Nurhayati, saat hujan deras datang, air sungai Siak meluap, banjir menerjang wilayah Kampung dalam Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai sehingga menggenangi area pemukiman warga.
"Dulu pada tahun 2003 banjir melanda di kampung kami ini, rumah banyak terendam dengan ketinggian dada orang dewasa. Pemerintah mengungsikan kami ke tempat lebih tinggi, di atas jalan Rumbai dekat jembatan Leighton I di bawah tenda besar," kata Nenek Nurhayati
Bahkan cerita Nenek Nurhayati, sebagian besar warga ada yang ikut mengungsi tapi ada juga yang bertahan di rumah masing-masing dan mereka menggunakan alat transportasi menggunakan sampan yang dibuat sendiri.
"Di tenda penampungan, segala kebutuhan diperhatikan dan apalagi ketika sakit, diperiksa langsung oleh dokter dan dibantu dengan perawatnya," terang Nenek Nurhayati, mengenang masa lalunya yang penuh kenangan.
Banjir besar kembali melanda kampung ini pada tahun 2008 dengan ketinggian batas lutut kaki orang dewasa, Ini agak lumayan berkurang banjirnya tapi tidak terlalu. Waktu dulu anak-anak pergi sekolah naik sampan dan jika berjalan kaki harus melintasi jembatan kayu yang dibuat masyarakat.
Nenek Nurhayati yang wajahnya telah memperlihatkan keriput dan jalannya sudah tertatih dibantug dengan tongkat kayu, namun jika dilihat dari dekat wajahnya masih menyisakan kecantikan dengan hidung bangir, tatapan mata yang masih tajam dan sehat, tapi gigi tinggal satu untuk memberikan senyuman nan indah dibalik lesung pipi, menceritakan telah ditinggal suami tercinta, Dafri, yang menghadap Allah SWT tiga tahun lalu.
Sang suami meninggal disebabkan penyakit stroke yang telah lama diderita atau selama lima tahun. Dafri meninggal saat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia bahkan seluruh dunia. Mengetahui sang pujaan hati berpulang, pada saat itu juga kata Nenek Nurhayati, dunia terasa runtuh dan hatinya hancur berkeping-keping. Tiada tempat bersandar dan mencurahkan hati, untuk tempat berbagi kasih.
"Kakek mu, Dafri itu, nak. dulu bekerja sebagai buruh angkut lepas gudang garam di Jalan Perdagangan, pasar Bawah," ucapnya sambil berlinang air mata, teringat masa indah dilalui bersama.
Wanita usia renta ini kini dia harus banting tulang bekerja membuat kerupuk cabe untuk ditumpangkan ke warung -warung dan kedai lontong dekat rumahnya, dikarenakan tidak kuat lagi berjalan kaki jauh dan tidak tahan lama berdiri.
"Terkadang tetangga ada membantu memberikan dan mengantar makanan. Alhamdulillah untuk makan banyak yang ngasih," kata Nenek Nurhayati.
Janda sebatang kara itu kondisinya kian memprihatinkan dan di usianya yang lanjut tersebut juga masih bekerja sebagai buruh tani dengan upah yang tidak seberapa dari para tetangga
"Jika bekerja sehari dapat upah Rp 20.000. Cukup nggak cukup, yah harus dicukupkan. Untuk bayar listrik, palingan menunggu belas kasihan dari tetangga yang baik hati saja," terangnya.
Akhirnya penantian Nenek Nurhayati untuk mendapatkan rumah layak huni dapat terwujudkan dalam program rehab RTLH pada program TMMD ke 120 Kodim 0301 Pekanbaru.
"Tuhan Maha Adil, impian saya neniliki rumah layak terkabul. Sungguh luar biasa Pak Tentara. saya sangat berterima kasih," kata Nenek Nurhayati.
Kisah Irman
Selain Nenek Nurhayati, ada juga warga kampung Tarandam yang mendapatkan bantuan rehab RTLH yaitu bapak Irman berusia 72 tahun, merupakan penderita tunarungu dan tuna wicara dan bekerja serabutan. Motto hidupnya, kerja halal dan anak istri bisa makan.
Irman kini bisa tersenyum sumringah. Di usia senja ini, dirinya tidak perlu lagi bersusah payah menguras air ketika banjir melanda dan menggenangi rumahnya, karena sudah berpuluh-puluhan tahun tempat tinggalnya dilanda banjir kiriman mau pun luapan sungai Siak, tepatnya sejak tahun 2003
Bapak lima anak ini sudah sejak tahun 1992 tinggal di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dan memiliki 5 orang anak. Dua anaknya telah meninggal dunia dan 3 masih hidup.
Kakek Imran didampingi Joni Putra, salah satu anaknya, menjelaskan bahwa dia merupakan tunarungu dan tunawicara.
Joni Putra juga menuturkan bahwa Kampung Tarandam berada tidak jauh dari bantaran Sungai Siak. Kampung ini juga dekat dengan pusat kota, jika melewati Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah atau lebih dikenal Jembatan Siak IV, yang menghubungkan pusat kota Pekanbaru di Jalan Jend Sudirman dengan Kecamatan Rumbai Pesisir.
Kelurahan ini dihuni lebih kurang 13.642 jiwa. Kelurahan Meranti Pandak memiliki luas 384 hektar atau 3,88 KM². Berbatasan dengan Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai di sebelah utara, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai disebelah Barat, Kelurahan Tj.Rhu Kecamatan Lima Puluh disebelah timur dan Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan disebelah Selatan.
Kendati dipisahkan oleh sungai Siak, masyarakat Kecamatan Rumbai bagaikan dianaktirikan oleh Pemerintahan, banyak pembangunan yang tidak merata, infrastruktur tidak memadai, jalan rusak. Tak jarang pengendara harus berhati-hati melewati jalan rusak, berlubang besar dan berlumpur. Kondisi ini terpaksa dijalani masyarakat selama puluhan tahun.
"Iya, kondisi jalan seperti ini sudah kami rasakan puluhan tahun, terutama pada saat musim banjir melanda daerah kami, terpaksa harus mengungsi ketempat lain, dataran lebih tinggi," keluh Joni Putra ditemui di kediamannya, Kamis (22/05/2024).
Kemanunggalan TNI dengan Rakyat
Mendengar kisah dan perjalanan kehidupan Nenek Nurhayati dan Kakek Irman, Tim Satgas TMMD ke 120 Kodim 0301 Pekanbaru langsung meluncur ke lokasi, yaitu Kampung Tarandam Jalan Yos Sudarso gang Saiyo Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru Provinsi Riau untuk melakukan rehab rumah tidak layak huni (RTLH).
Sebelumnya, tim satgas ini mendapatkan pendataan dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan dan Pemerintah Kota Pekanbaru. Kemudian dimasukkan dalam kegiatan program TNI, yaitu TMMD Kodim 0301 Pekanbaru
Kehadiran TNI sangat berarti ditengah-tengah masyarakat. Ibu kandung TNI AD adalah rakyat. Napas dan ruh TNI adalah pengabdian kepada rakyat, bangsa dan negara. Untuk itu, prajurit TNI AD harus mengabdi kepada masyarakat.
Kehadirannya sangat dinanti-nanti oleh masyarakat Kelurahan Meranti Pandak yang telah terisolir selama 21 tahun. Jeritan-jeritan hati mereka, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bagaikan lolongan serigala ditengah hutan yang menyahut panjang tiada henti, baik pagi maupun malam hanya sekedar mendapatkan secercah perhatian kehidupan dari Pemangku Kepentingan.
Mereka itu adalah anak-anak dan orang dewasa yang telah lama mendiami wilayah Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru.
Ihwal Meranti Pandak
Alkisah, dulu Kelurahan Meranti Pandak dikenal dengan nama terminal Boom Baru. Terminal ini merupakan tempat persinggahan bagi para penyeberang yang menghubungkan wilayah Senapelan dan Rumbai melalui Sungai Siak. Jembatan dibangun era 1950 hingga 1970-an.
Kala itu masih hutan dan penduduknya baru sedikit. Tempat itu diperuntukan pegawai Caltex sekarang (PHR) dari Minas yang hendak turun ke Pekanbaru. Seiring berjalan dan kemajuan zaman, terminal boom baru berubah nama menjadi Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai.
Tepat pada 22 April 2024, kehadiran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) regular ke 120 Kodim 0301 Pekanbaru seolah membawa harapan baru kepada ratusan penduduk di Kelurahan Meranti Pandak. Kegiatan TMMD ke 120 ini fokus pada pembangunan rehab 5 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), diantaranya Irman, Emi Fitri, Desmiyatri, Nasrizal dan Nurhayati.
Juga dilakukan rehabilitasi Mushalla Mujahidin, perbaiki drainase, semenisasi jalan, pemasangan lembayung dan pengecatan rumah warga sebanyak 55 unit.
Adapun kegiatan non fisik diantaranya penyuluhan bela negara, hukum dan narkoba, dampak bahaya karhutla, penyuluhan KB Kesehatan, Posyandu dan Pos Bindu, stunting, penyuluhan kesehatan, perikanan, peternakan, Wasbang dan penyuluhan kerukunan antar umat beragama menjadi sasaran bagi masyarakat Kelurahan Meranti Pandak.
Satgas TMMD Benahi Rumah Gubuk Warga
Melalui Program TMMD, TNI menumpahkan seluruh karya dan tenaga buat bantu kesulitan anak negeri. Tugas ini tak boleh terabaikan oleh apapun, sebab janji dan sumpah prajurit yang dulu terucap masih terngiang dan takkan diingkari.
Tahun ini program TMMD ke 120 Kodim 0301/Pekanbaru dibuka pada hari Rabu 08 Mei oleh Pj Walikota Pekanbaru diwakili Asisten 1 Sekdako Masykur Tarmizi. Sebuah acara menandai awal dari pengabdian pada masyarakat. Pengabdian tanpa batas dan juga sebagai bentuk Personil Kodim 0301/Pekanbaru selalu ingin terus ada bersama masyarakat dalam suka maupun duka. Karena prajurit sadar bahwa rahim rakyat bagai ibu yang melahirkan mereka.
Langkah para prajurit nampak tertegun menyaksikan rumah rumah yang akan mereka rehab. Rumah rumah yang nampak kurang layak untuk ditempati oleh masyarakat. Nurani dan harga diri seakan terkoyak melihat pemandangan tersebut. TNI - Polri pun seakan akan serentak membulatkan tekad untuk membantu memperbaiki kondisi dan beban masyarakat.
Satu persatu rumah tidak layak huni (RTLH) tersebut dilakukan pembongkaran oleh para prajurit. Setetes demi setetes peluh membanjiri tubuh legam yang telah habis terbakar sinar mentari. Bibir bibir kering nampak jelas diraut wajah para prajurit kodim 0301/Pbr, namun semangat terus membara tak peduli akan rintangan dan halangan yang ada didepan mata.
Dentuman palu dan martil terus menggema mengisi lembaran hari para personil kodim 0301/Pbr dibawah bayang terik mentari. Suara dinding dinding roboh sekali kali ikut jadi penyempurna harmoni nada derap bakti para prajurit. Berliter liter air terlihat mengering mengisi kerongkongan prajurit yang telah dahaga.
Kerja keras mereka telah tuntas robohkan rumah rumah tak layak huni tersebut. Kini beban berat nyata kian nyata di depan mata. Tugas bangun dan jadikan rumah tersebut kokoh dan layak huni jadi tugas utama. Tak peduli berapa berat beban ini, para prajurit masih terlihat semangat dan bergelora. Mungkin tekad untuk ringankan beban rakyat telah mengalir dalam darah dan nadi para prajurit kodim 0301/Pbr.
Kini beban bakti makin terasa ringan oleh Personil kodim 0301/Pbr. Disaat ratusan tangan masyarakat menjulur memberikan bantuan. Mereka seperti tak ingin prajurit yang lahir dari rahim mereka bekerja sendiri tanpa mereka ikut andil. Terlihat jelas Kemanunggalan TNI dan rakyat semakin kokoh dan kuat.
Setiap orang yang hadir di lokasi TMMD ini seperti tak ingin jadi penonton dan berpangku tangan. Mereka begitu cekatan dalam melakukan tugas yang ingin segera dituntaskan. Tak peduli Prajurit maupun rakyat jelata, mereka kini baru membaur dalam semangat gotong royong sebagai warisan bangsa.
Program TMMD regular ke 120 Kodim 0301 Pekanbaru bak bintang jatuh dari langit yang ditunggu - tunggu warga Jalan Yos Sudarso gang Saiyo atau lebih dikenal oleh warga Kampung Tarandam yang berada di wilayah Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru Provinsi Riau
Sudah puluhan tahun rumah tidak layak huni yang terbuat dari papan kayu dimakan rayap dan reyot sudah lapuk tinggal menunggu "kehancuran" akan segera direhab dengan satgas TMMD.
Bersempena program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 120 Kodim 0301 Pekanbaru, gubuk reyot milik Irman, Emi Fitri, Desmiyatri, Nasrizal dan Nurhayati terpilih untuk dibedah.
Semangat gotong royong yang berkobar di Kampung Tarandam Kelurahan Meranti Pandak, Satgas TMMD 120 selama satu bulan membaur bersama warga telah memulai proses bedah rumah tidak layak huni ini, dimulai dengan proses pembongkaran setiap sudut bangunan tua nan reyot dibuka lantaran sudah tak layak pakai. Saking reyot, Satgas TMMD tak banyak menghabiskan tenaga untuk membongkar kediaman tersebut.
Cuaca yang bersahabat menyambut kegiatan rehab rumah tidak layak huni yang dilaksanakan oleh Satgas TMMD penuh sukacita. Ketika matahari mulai menunjukkan keperkasaan dengan paparan sinar kemilau tepat diatas kepala manusia dengan sigap dihalau awan, hal ini tunjukan bahwa satgas tidak bermandikan keringat yang membasahi tubuh.
Hal ini dapat dilihat di lokasi TMMD ke 120 di Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai kota Pekanbaru, Minggu (12/5/2024).
Meskipun begitu para personil telah berusaha sangat maksimal. Tentu sebuah pencapaian perlu diacungi jempol dari para personil TMMD ke 120 Kodim 0301/Pekanbaru. Para personil sadar hasil kerja keras mereka sangat bermanfaat bagi masyarakat di lokasi TMMD. Bagi mereka, secerah senyum dari raut wajah masyarakat akan bisa menghilangkan lelah dan penat yang dirasakan.
Menurut Dansatgas TMMD ke -120 Kodim 0301/Pbr, Kolonel Inf Sri Marantika Beruh S.Sos.,M.I.Pol melalui Kaur Bakti SSK TMMD Lettu Arh Jonson Tua S.H, bahwa saat ini satgas TMMD ke 120 telah menyelesaikan pengerjaan dari kelima RTLH. Kelima rumah tersebut telah selesai dan melebihi dari target harian. Dia harapkan agar target penuh yang diberikan bisa diselesaikan sesuai waktu yang ada.
Dirinya juga sangat mengapresiasi gerak cepat yang telah dilakukan oleh para personil TMMD ke 120 Kodim 0301/Pbr. Selain itu dia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi yang diberikan oleh masyarakat sekitar lokasi TMMD.
"Kami sangat mengapresiasi usaha dan kerja keras yang telah dilakukan oleh para personil TMMD ke 120 Kodim 0301/Pbr. Berkat usaha dan kerja keras para personil sehingga target yang diberikan telah bisa diselesaikan.Tanpa usaha dan kekompakan para personil maka akan sulit untuk mencapai target yang diberikan. Selain itu kami juga mengucapkan bantuan yang telah diberikan oleh masyarakat sekitar lokasi TMMD Ke 120," katanya.
Dansatgas Semangati Prajurit TNI-Polri dan Warga
TMMD ke 120 Kodim 0301 Pekanbaru adalah wujud kemanunggalan TNI dengan Rakyat dalam bentuk program operasi bhakti yang dilaksanakan bersama-sama seluruh komponen masyarakat dan Pemerintah Kota Pekanbaru, dengan tema "Dharma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah".
Program TMMD merupakan giat TNI AD khususnya di Satkowil (Satuan Komando Kewilayahan) merupakan tugas utama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang dilaksanakan secara terpadu guna menjalin kerjasama yang erat dengan komponen bangsa lainnya.
Dengan mempertimbangkan Satkowil sebagai satuan tugas pelaksana dalam hal ini dibawah pimpinan Komandan Kodim 0301 Pekanbaru Kolonel Inf Sri Marantika Beruh, S.Sos, M.I.Pol selaku Dansatgas TMMD ke 120.
"Kegiatan TMMD akan digelar selama 30 hari, dari tanggal 8 Mei hingga 6 Juni 2024 mendatang," kata Dandim saat dikonfirmasi pada saat pembukaan TMMD di lapangan Bola Kaki Damai Putra, Jalan Pesisir, Rumbai, Rabu (8/5/2024).
Ada beberapa sasaran dalam kegiatan tersebut, yaitu kegiatan fisik dan non fisik. Sasaran fisik yaitu semenisasi jalan sepanjang 400 meter untuk 6 sasaran, selanjutnya pembangunan drainase sepanjang 800 meter di 7 sasaran, pembangunan rumah layak huni 6x6 meter di 5 sasaran, serta pengecatan dan pemasangan lembayung 55 unit rumah warga.
Sementara itu, sasaran non fisik di antaranya penyuluhan bela negara, penyuluhan bencana alam, penyuluhan hukum dan narkoba, penyuluhan kesehatan, stunting dan berbagai penyuluhan lainnya.
"Targetnya jalan itu (pembangunan) lebih tinggi 15 cm, sehingga nantinya bila ada curah hujan tinggi tidak sampai menutupi jalan, kemudian rumah-rumah yang sudah rusak parah yang tadinya rumah kayu yang sudah lapuk kita ganti dengan rumah permanen, bata dan semen di dalamnya kita kasi keramik juga sehingga sangat layak huni," ujarnya.
Selain itu, rumah yang baru dibangun di Jalan Pesisir tersebut juga akan ditinggikan satu meter dari sebelumnya, sehingga aman dari banjir. Ia berharap pembangunan lewat kolaborasi masyarakat, TNI, Polri serta kerjasama Pemko bisa dirasakan masyarakat.
"30 hari mudah-mudahan bisa kita kebut, selesai semua sasaran yang ada baik drainase, semenisasi maupun rehab rumah," ujar Dandim lagi.
Walikota Apresiasi TMMD ke 120 Kodim 0301 Pekanbaru
TMMD ke 119 di Kelurahan Meranti Pandak mendapat apresiasi langsung dari Pj Walikota Pekanbaru Muflihun diwakili Asisten I Setdako Masykur Tarmizi. Dia mengakui tidak semua wilayah pinggiran yang tersentuh oleh pemerintah daerah.
Namun, kata Asisten Masykur Tarmizi, Kodim Pekanbaru mampu menjamah hingga membuka akses yang di rasa oleh masyarakat.
Mantan Camat Bukit Raya ini menuturkan TMMD dahulu lebih dikenal dengan sebutan ABRI Masuk Desa merupakan wujud operasi bakti TNI yang program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan departemen, lembaga pemerintah non departemen dan pemerintah daerah serta komponen bangsa lainnya dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat,
"TMMD merupakan program terpadu antara TNI dan Pemerintah Daerah yang bertujuan membantu mempercepat pelaksanaan pembangunan daerah dengan harapan kesejahteraan masyarakat, TMMD juga bertujuan mempercepat kemanunggalan TNI dan rakyat," ujar Masykur
Dilanjutkannya, program TMMD harus disukseskan secara bersama dan program tersebut dapat terlaksana dengan baik apabila didukung kerjasama dan gotong royong dari semua pihak yang terlibat seperti TNI, Polri pemerintah daerah dan masyarakat.
"Keharmonisan kebersamaan dan kemanunggalan dengan rakyat adalah salah satu pilar untuk tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia," tambahnya.
Danrem 031 Wira Bima Tinjau Lokasi TMMD ke 120
Di saat sang raja siang mulai memancarkan pesona sinarnya, namun harus dihalau oleh gembulan awan putih mengikat menyerupai bak selendang yang melayang-layang indah di langit biru, begitu mengetahui kedatangan orang nomor satu di Makorem 031 Wira Bima.
Pria berpangkat Bintang Satu adalah Brigjen TNI Dany Rakca S.A.P. M.Han merupakan Komandan Korem 031 Wira Bima mengunjungi lokasi TMMD ke 120 Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, Sabtu (18/05/2024). Kehadirannya didampingi Kasiter Kasrem 031/WB Letkol Inf Wahyu Nugroho S.E., M.M, dan Kasilog Kasrem 031/WB Letkol Inf Achmad Hisom Baihaki.
Setibanya dilokasi Danrem 031/WB beserta rombongan disambut Dandim 0301/PBR Kolonel Inf Sri Marantika Beruh S.Sos, MI.Pol., beserta para Prajurit TNI.
Pada kesempatan itu, Danrem 031/WB menyempatkan diri bertatap muka dengan warga dan Prajurit TNI yang bekerja dan tergabung dalam satgas TMMD ke 120 Kodim 0301/Pekanbaru.
Dengan humanis, Danrem menyampaikan harapan pada pelaksanaan program TMMD di Kelurahan Meranti Pandak bisa dilakukan secara maksimal agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target baik fisik maupun non fisik.
Kepada prajurit TNI yang ada di lokasi TMMD harus tetap manunggal dengan rakyat dan terus jalin serta mempererat hubungan dengan masyarakat.
"TMMD bukan semata-mata program membangun desa, tetapi juga sebagai sarana untuk TNI dapat meningkatkan kepekaan agar dapat menjadi inspirasi masyarakat sehingga mau turut serta membangun desanya," ujar Danrem.
Selanjutnya, dirinya juga menjelaskan dua kegiatan sasaran yang dilaksanakan pada program TMMD ini, yaitu fisik dan non fisik.
“Sasaran fisik ada pengerasan jalan di Rumbai Barat, sedangkan di daerah sini dari RTLH, semenisasi, drainase, dan lain lain. Sedangkan untuk penyuluhan dari stunting, wasbang, bahaya narkoba dan lain lain,” jelas Danrem.
Danrem yang merasa senang kehadiran satgas TMMD menuturkan melihat wajah masyarakat yang bahagia pada pelaksanaan TMMD tahun ini.
“Ketika warga itu tersenyum dan gembira, persoalan kehidupan masalah rumah bisa teratasi dengan adanya program TMMD, dan wilayah mereka menjadi bertumbuh ekonominya, karena selain fisik RTLH, TMMD ke 120 Kodim 0301/PBR ikut merealisasikan perbaiki drainase, semenisasi jalan, dan lain lain,” ujarnya.
Dia yakin satgas TNI yang diturunkan hari ini dapat menyelesaikan semua sasaran fisik yang telah ditentukan. ” Sebagai TNI itu harus cepat, karena memang sudah dilatih untuk menyelesaikan persoalan persoalan yang ada di wilayah mereka,” tutupnya;.
Semua ini, baik sasaran fisik maupun non fisik selain untuk pemerataan pembangunan juga agar terwujud ketahanan dan kemandirian masyarakat desa yang dalam jangka panjang berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Maka dari itu, proses TMMD ini dilakukan secara bottom up. Sehingga hasilnya pun sesuai dengan permintaan masyarakat.
Keceriaan Anak anak Bermain Bersama Satgas TMMD
Anak-anak paling suka diajak bermain, mereka tak peduli siapa yang mengajaknya bermain baik itu orang dewasa, teman-teman sebaya bahkan orang yang lebih kecil dari usianya dan terkadang mereka tak peduli dimana tempatnya, yang penting bisa bergembira dan bahagia sehingga membuat hatinya senang di kala bermain.
Di lokasi TMMD ke 120 Kodim 0301 Pekanbaru, terlihat anggota TNI ini menyempatkan waktu untuk berbagi perhatian dan kasih sayang dengan anak-anak warga Kampung Tarandam Jalan Yos Sudarso gang Saiyo RT 05 RW 03 Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai, Minggu (19/05/2024).
Nampak terlihat anggota satgas TMMD Sertu Hazirman dan Serda Miswanto dengan berpakaian PDL dan bertopi rimba tersebut bermain tali merdeka bahkan terlihat senyum keceriaan anak-anak tersebut tak terbendung.
Ayo.....adik . adik...mari kita bermain tali merdeka," kata Sertu Hazirman.
"Horeeeee....... horeeeee," ujar anak anak penuh kegirangan.
Keakraban pun terjalin antara para personel satgas TMMD dengan para penduduk Kampung terutama pada anak –anak.
Walaupun para anggota satgas TMMD ini terlihat berbadan tegap dan terlihat sangar, namun mereka memiliki sikap yang sangat ramah dan penyayang serta bisa mengambil hati dari anak – anak. Sehingga tidak butuh waktu lama bagi anak – anak itu untuk bisa berbaur bermain dan tertawa bersama.
Bermain bagi anak-anak usia dini adalah sangat bermanfaat. Selain merangsang panca indera, ketangkasan kecerdasan dan interaksi sosial, bermain bagi anak usia dini tentunya akan dapat membantu proses tumbuh kembangnya anak-anak.
Menurut Sertu Hazirman, dengan hadirnya anak-anak yang masih kecil dan lucu ini membuat suasana lokasi TMMD ini menjadi meriah dan ramai, apalagi mereka juga diajak bermain dan bekerja semampu mereka (tidak dipaksakan).
’’Disamping bermain di lokasi TMMD, anak-anak tersebut agar bisa berinteraksi dengan Bapak-bapak TNI untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan bela negara, agar mereka kelak akan menjadi generasi penerus bangsa yang bisa diandalkan.
Tanamkan Agama Sejak Dini
Cahaya nampak menawan indah semampai yang seolah-olah memberi isyarat tentang cahaya sebentar lagi tenggelam menuju malam tanpa cahaya kecuali bintang dan rembulan.
Sang raja siang mulai kecut memudar bersembunyi di ufuk barat ketika waktu berjalan dan sebentar lagi waktu
Ilmu agama menjadi pondasi utama dalam membentuk karakter seorang anak sejak dini. Kesadaran akan hal tersebut mendorong Personel Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) ke-119 Kodim 1418/Mamuju untuk turut serta dalam mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak di lokasi sasaran TMMD, khususnya mengaji Alquran. Sabtu (09/03/2024),
Hal tersebut dilaksanakan oleh beberapa prajurit Satgas TMMD 119, antara lain Sertu Lauma Isha, Sertu Joko, dan Serda Ikran, turut membantu mengajar membaca Alquran dan mengaji kepada anak-anak di Dusun Sepang, Desa Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju di Posko TMMD.
Dan SSK TMMD 120 Kodim 0301 Pekanbaru Letda Arh Sumaryono menyatakan bahwa meskipun lelah setelah beraktivitas sepanjang hari, Satgas TMMD tetap berkomitmen untuk meluangkan waktu guna mengajar dan mengaji bersama anak-anak di wilayah tersebut.
"Kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk membangun infrastruktur fisik dan non-fisik, tetapi juga untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan anak-anak. Melalui pembelajaran agama, kami berharap anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia dan beriman," ujar Dansatgas.
Beliau menegaskan bahwa pendidikan agama sejak dini penting dalam membentuk kepribadian anak-anak. "Anak-anak adalah aset berharga bangsa. Keterlibatan semua pihak, termasuk TNI, guru, orang tua, dan lingkungan, sangatlah penting dalam mencerdaskan generasi muda," tambahnya.
Kehadiran Satgas TMMD di desa-desa tidak hanya membawa kemajuan fisik, tetapi juga memberikan dampak positif dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai spiritual anak-anak. Semangat dan dedikasi para prajurit TMMD Ke -119 dalam membimbing anak-anak dalam pembelajaran agama merupakan contoh nyata dari komitmen TNI dalam membangun bangsa melalui pembinaan generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Tim Wasev Kunjungi Lokasi TMMD
Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dari Mabes TNI AD Mayjen TNI Robertus Legowo WR Jatmiko melakukan kunjungan kerja pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 di Kota Pekanbaru pada Selasa (28/5) siang.
Lokasi yang dituju adalah lokasi pembangunan rumah layak huni di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Di ujung acara, tiba-tiba saja seorang pria meraih mic dari panitia. Padahal baru saja sesi foto-foto merupakan agenda terakhir usai.
Saat itu Mayjen Legowo, Dandim 0301/Pekanbaru Kolonel Inf Sri Marantika Beruh, Pj Wali Kota Risnandar Mahiwa, sejumlah perwira TNI, Polri dan Pejabat Pemko Pekanbaru, masih berdiri dan bersiap meninggal lokasi.
”Terima kasih kepada Mayjen TNI Legowo atas pembangunan rumah layak huni, perbaikan drainase dan semenisasi. Kami atas nama warga sangat berterima kasih sekali karena telah mendapatkan bantuan pembangunan ini. Semoga Bapak dan anggota TNI di TMMD selalu diberi kesehatan. Dan bantuan ini menjadi amal jariah,” kata pria berpeci dan berbadan tegap tersebut.
Mendengarkan itu, Jenderal bintang dua yang pernah menjabat Dandim, Danrem, Gubernur Akmil hingga Pangdam itu hanya tersenyum. Ternyata belakangan diketahui pria yang meraih mic dan berbicara itu adalah Ketua RT setempat yang bernama Ajri. Kemudian, tidak kalah sigap, ayjen Legowo juga meraih mik. Dirinya langsung menanggapi elu-eluan Pak RT tersebut. Perwira Tinggi TNI AD itu seakan enggan kalau rasa terima kasih itu diarahkan padanya.
Saat itu Mayjen Legowo, Dandim 0301/Pekanbaru Kolonel Inf Sri Marantika Beruh, Pj Wali Kota Risnandar Mahiwa, sejumlah perwira TNI, Polri dan Pejabat Pemko Pekanbaru, masih berdiri dan bersiap meninggal lokasi.
”Terima kasih kepada Mayjen TNI Legowo atas pembangunan rumah layak huni, perbaikan drainase dan semenisasi. Kami atas nama warga sangat berterima kasih sekali karena telah mendapatkan bantuan pembangunan ini. Semoga Bapak dan anggota TNI di TMMD selalu diberi kesehatan. Dan bantuan ini menjadi amal jariah,” kata pria berpeci dan berbadan tegap tersebut.
Mendengarkan itu, Jenderal bintang dua yang pernah menjabat Dandim, Danrem, Gubernur Akmil hingga Pangdam itu hanya tersenyum. Ternyata belakangan diketahui pria yang meraih mic dan berbicara itu adalah Ketua RT setempat yang bernama Ajri. Kemudian, tidak kalah sigap, ayjen Legowo juga meraih mik. Dirinya langsung menanggapi elu-eluan Pak RT tersebut. Perwira Tinggi TNI AD itu seakan enggan kalau rasa terima kasih itu diarahkan padanya.
”Pak, berterima kasihlah kepada Bapak Camat, Pak Wali Kota dan Pemerintah Daerah. Kami hanya perpanjangan tangan, membantu pemerintah mensejahterakan masyarakat lewat TMMD ini,” kata dia berbicara di tengah terik matahari kawasan pesisir Sungai Siak yang panas saat itu.
Dahinya terlihat berkeringat. Jebolan Akmil 1988 ini juga mengajak warga yang memenuhi lokasi acara siang itu untuk terus berdoa dan bekerja keras. Hal itu menurutnya agar semakin banyak pembangunan yang didapat di perkampungan mereka.
”Berdoa, salat lima waktu dan tahajud. Supaya pemerintah rezekinya meningkat terus hingga makin banyak pembangunan di sini, makin sejahtera kehidupannya,” imbuhnya.
Elu-eluan warga itu tidak mengherankan Mayjen Legowo. Pasalnya progres sasaran fisik TMMD ke-120 Kodim 0301/Pekanbaru sangat bagus. Pengerjaannya juga tepat sasaran dan memuaskan.
”Ini bukan bagus saja, ini saya pikir luar biasa. Saya berterima kasih kepada Dansatgas, para prajurit serta masyarakat atas kemanunggalan TNI bersama rakyat ini,” kata dia.
Kendati begitu, Wasev tetap mengingatkan kepada para prajurit Satgas TMMD ke-120 untuk menjaga nama baik TNI. Dirinya mengingatkan agar setelah pelaksanaan TMMD selesai, tidak boleh ada prajurit yang meninggalkan masalah. Walaupun itu hanya persoalan hutang kopi yang tidak dibayar di kedai warga.
Penutupan TMMD Kebersamaan, kemanunggalan TNI dan masyarakat pada kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 di Meranti Pandak, Kota Pekanbaru berbuah hasil. 120 personel TNI berhasil menyelesaikan sasaran fisik 100 persen.
Resmi ditutup Kasrem 031/Wira Bima Kolonel Kav Eko Nugroho, berakhirnya TMMD berlangsung haru. Hal ini terlihat dari penyerahan kunci 5 unit rumah layak huni secara simbolis kepada 5 kepala keluarga pada penutupan, Jumat (7/6/2024).
Para penerima berbinar-binar ketika menerima secara resmi rumah yang dibangun para prajurit selama lebih kurang 2 bulan pelaksanaan TMMD. Apalagi mereka menerima langsung dari Kasrem, Dansatgas TMMD ke-120 sekaligus Dandim 0301/Pekanbaru Kolonel Inf Sri Marantika Beruh. Ikut menyerahkan, Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika.
Kasrem pada kesempatan itu berterima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan juga seluruh masyarakat Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Barat. Pembangunan pada Program TMMD ke-130 ini, menurut Kasrem, tepat sasaran.
''Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah yang telah mengalokasikan anggaran pada TMMD ke-120 tahun 2024. TMMD ini guna mempercepat pembangunan yang telah diprogramkan pemerintah daerah. Semoga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat,'' kata Kasrem.
Sementara itu Indra Pomi memuji pelaksanaan Program TMMD di Meranti Pandak. TNI menurutnya sangat membantu pemerintah dalam upaya pengentasan wilayah kumuh hingga ketersediaan air bersih di kawasan pesisir Sungai Siak tersebut. Hasilnya, kata Indra, sangat memuaskan.
Alhamdulillah pelaksanaan TMMD ini, seperti pengalaman kami selama ini, outputnya selalu optimal. Outputnya lebih optimal daripada kita menggunakan pihak ketiga,'' ucapnya.
Indra Pomi juga mengapresiasi sasaran nonfisik TMMD di Meranti Pandak. Mulai dari upaya pengentasan stunting, sosialisasi pencegahan narkoba, peningkatan kesadaran hukum hingga penguatan rasa nasionalisme.
Sementara itu Dansatgas TMMD ke-120 Kolonel Inf Sri Marantika Beruh menjelaskan, seluruh sasaran TMDD ke-120 dapat selesai 100 persen. Bahkan beberapa hari menjelang penutupan semua pekerjaan selesai.
Selain membangun 5 rumah layak huni permanen, Satgas TMMD juga menyelesaikan seluruh sasaran fisik dan fisik. Seperti pembuatan drainase, semenisasi, pengecatan 55 unit rumah dan pembuatan jalan sepanjang 400 meter,'' ungkap Dan Satgas.
Selama TMMD, Satgas sejumlah 120 personel bersama 30 orang warga berhasil membangun 6 drainase, mengecat 55 unit rumah, memasang 55 selembayung rumah. Termasuk membangun sejumlah sumur air bersih bagi warga. Sementara 400 meter jalan yang dibangun berada di kawasan terisolir di Kecamatan Rumbai Barat.
Tiga puluh hari sudah Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 berada di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, tugas telah selesai. kini para prajurit harus kembali kesatuan masing-masing.
Suasana haru dan sedih saat sejumlah anggota TNI pamit setelah satu bulan penuh membangun infrastruktur jalan, saluran air hingga rumah warga.
Program TMMD yang telah berakhir membuat sejumlah warga merasa kehilangan. Ketua RT 05 RW Ajri Susanto yang mewakili warga berulang kali menyampaikan terima kasih.
“Mereka mengaku gembira karena jalan desa yang sebelumnya susah dilewati kini bisa dilintasi kendaraan. Rumah tidak layak huni, terbuat dari kayu lapuk kini telah berubah menjadi batu, indah dan nyaman untuk mereka tempati. Selain itu, warga juga dibekali berbagai ilmu dan keterampilan dari prajurit TNI. Sungguh kehadiran bapak bapak TNI merubah kami semua," ujarnya, Jumat (7/6/2024)
Mendadak kata-kata Ajri terhenti. Lidahnya bagai tercekat, tak mampu berkata, wajahnya memerah. Sekuat tenaga dia menahan air mata haru agar tak tumpah. Namun tidak kuat hingga air mata menetes.
"Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, dan saya merasa seperti kehilangan saudara sendiri. Banyak hal yang sudah kita lalui selama satu bulan penuh, kami sudah dibantu dalam membangun desa dan sudah banyak perubahan yang dibawa oleh TNI selama disini,” katanya lagi.
Meski TMMD sudah usai, namun ia berharap, kedekatan yang sudah dibangun selama ini tetap terjalin. Komunikasi dan kerjasama yang harmonis selama ini menjadikan citra TNI di mata masyarakat menjadi lebih baik.
"Mudah-mudahan persaudaraan ini tidak akan hilang begitu saja dan sampai kapan pun warga kampung Tarandam Jalan Yos Sudarso gang Saiyo akan menerima penuh kehadiran TNI apabila ada yang hendak bersilaturahmi,” imbuhnya.***