LAM Riau Kecewa Dikritik Urus Adat dan Budaya Saja Kamis, 18/02/2021 | 17:34
Panglimo Penggawa Adat LAMR, Datuk Haji Daslir Maskar
PEKANBARU - Panglimo Penggawa Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Haji Daslir Maskar menyatakan kekecewaannya terhadap pihak-pihak yang mengkritisi keinginan LAMR mengelola Blok Rokan.
"Seharusnya mereka mendukung karena LAMR yang gigih memperjuangkan Blok Rokan agar dapat dikelola daerah," kata Daslir, Kamis (18/2/2021).
Sebelum ini LAM Riau memang banjir kritik terkait Keinginan LAM turut berpartisipasi mengelola Blok Rokan melalui Badan Usaha Milik Adat (BUMA).
Beberapa tokoh di Riau mengkritik LAMR dan menyebut lembaga tersebut seharusnya mengurusi persoalan adat dan budaya melayu saja bukan justru berbisnis.
Salah satu komentar datang dari anggota Komisi I DPRD Riau, Zulfi Mursal.
"Kita tidak mengingkari perjuangan LAMR dalam proses pengambil alihan Blok Rokan, tapi secara fungsional LAMR adalah lembaga adat. Kalau mengatasnamakan daerah kan ada BUMD yang memang bidang tugasnya itu," kata Zulfi, Rabu (17/2/2021).
Seperti diketahui, pemerintah pusat telah mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia kepada PT Pertamina dan secara resmi mulai dijalankan pada Agustus 2021 mendatang.
Pemerintah membuka kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi melalui skema Business to Business dan Pemerintah Provinsi Riau sendiri mendapatkan Participating Interest (PI) sebesar 10%.**/ye