Mumi Juga Ada di Papua, Diawetkan dengan Cara Mengasapi Jenazah Jumat, 29/01/2021 | 02:34
PAPUA - Tradisi Mumi seperti di Mesir, juga ada di Papua dan jadi salah satu keunikan budaya Suku Dani di Lembah Baliem. Wujudnya buat merinding bagi yang menyaksikan.
Jenazah yang dijadikan mumi bukanlah jenazah orang sembarangan, tetapi merupakan jenazah seseorang yang dinilai berjasa bagi sukunya, baik itu merupakan kepala suku, panglima perang atau orang yang sangat dihormati.
Dalam proses pengerjaan mumi, terlebih dahulu mayatnya diasap dengan kayu bakar. Sebelum pengasapan dilakukan, dipersiapkan babi yang baru lahir sebagai tanda waktu.
Dilansir dari detik.com, waktu pengasapan berlangsung lama, sejak babi lahir sampai babi tersebut mempunyai taring yang panjang.
Setelah selesai pengasapan, kemudian dilakukan upacara-upacara untuk memandikan para petugas, pelepasan mumi dengan memotong babi yang digunakan sebagai tanda waktu dan mengalungkan ekor babi yang dipotong tersebut ke leher mumi. Setelah semua proses pengerjaan mumi selesai, maka diakhiri dengan pesta bakar batu.
Mumi-mumi di Papua ini posisinya duduk. Alasannya, dalam konsep prasejarah, penguburan dalam posisi duduk ibarat bayi dalam kandungan.
Salah satu mumi Papua yang masih disimpan masyarakat terdapat di Kampung Wogi, Distrik Silokarnodoga, Kabupaten Jayawijaya. Mumi di sana disebut Mumi Pumo. Kampung Wogi terletak 35 kilometer di sebelah barat Wamena.
Mumi Pumo dikenal juga sebagai mumi Agatmamente Mabel. Mumi ini tersimpan baik dalam kotak penyimpan khusus. Kotak ini disimpan dalam honai. Saat ini mumi dijaga oleh keturunan mumi Pumo yaitu Eligius Mabel.***