Tak Boleh Masuk, Masyarakat Adu Mulut dengan Panitia Vaksinasi Hotel Novotel Pekanbaru Rabu, 19/05/2021 | 16:18
Panitia vaksinasi massal berusaha memberi penjelasan kepada masyarakat di Hotel Novotel, Pekanbaru, Rabu (19/5/2021).
BNEWS - Panitia pelaksana vaksinasi massal di Hotel Novotel Pekanbaru terlibat adu mulut dengan puluhan warga yang ingin disuntik vaksin Covid-19, Rabu (19/5/2021).
Seorang panitia, Soni, berusaha memberi penjelasan kepada masyarakat bahwa hanya pemilik kupon yang boleh masuk dan menerima vaksin. Masyarakat yang meminta kupon pada panitia pun ditolak, sebab kata Soni, panitia tidak memiliki wewenang untuk hal tersebut.
"Jadi (kupon) bukan dari kami, Pak. Kami hanya pelaksana dan diberi mandat kalau tidak ada kupon tidak boleh mendapatkan vaksin," kata Soni yang mengenakan seragam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) itu.
Soni mengatakan, ada 4.000 kupon yang disediakan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk vaksinasi massal di Hotel Novotel. Namun, kupon tersebut sudah habis.
"Kuota dari Novotel ada 4.000 kupon dan sudah habis, itu yang atur Pemko. Tanyakan ke Pemko, karena kami hanya pelaksana untuk acara vaksin saja. Kami hanya mengatur orang yang sudah mendapatkan kupon," jelas Soni.
Paisal, salah seorang warga yang hadir di Hotel Novotel mengaku kecewa karena sistem vaksinasi yang dirasanya rumit dan terkesan eksklusif.
"Saya baca berita katanya ada vaksinasi disini, makanya saya datang, tapi tidak boleh (vaksin) karena tidak punya kupon," kata Paisal.
Paisal mengaku tidak menerima informasi sehingga tidak tahu harus mendaftar kemana.
"Ini nanti paling kami (masyarakat) disalahkan lagi, kenapa nggak cari info. Tak jelas pun," gerutu laki-laki tersebut yang disambut anggukan orang-orang di sekitarnya.
Salah satu warga lainnya, Nur, menilai kebijakan pemerintah mengecewakan.
"Vaksinasi yang sekarang katanya untuk pejabat publik, masyarakat biasa disuruh nunggu giliran. Nunggu sampai kapan? Sampai kami kena corona?" ujarnya.
Panitia PSMTI hanya diam melihat kekesalan masyarakat yang kemudian membubarkan diri dengan tertib./LD